Bogor24Update – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bosowa Bina Insani selaku mitra penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyampaikan permohonan maaf.
Pernyataan itu disampaikan atas kejadian dugaan keracunan massal di lingkungan sekolah. Tercatat ada 171 pelajar dan guru dari enam sekolah di Kota Bogor yang diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan MBG.
“Kami Yayasan Bosowa Bina Insani menyatakan permohonan maaf kepada seluruh penerima manfaat siswa siswi dan orang tua penerima manfaat,” ucap Penanggung Jawab SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani, Eko Arianto, Jumat, 9 Mei 2025.
Eko juga mengungkapkan atas nama yayasan menyampaikan turut prihatin dan menyesalkan terkait kejadian tersebut.
Sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya terus melakukan koordinasi menyangkut hal-hal yang diperlukan termasuk di dalamnya evaluasi atas kejadian ini.
Koordinasi juga telah dilakukan SPPG dengan Dinas Kesehatan untuk menguji laboratorium sampel makanan yang didistribusikan pada Selasa, 6 Mei 2025.
“Kami sudah menyerahkan sampel makanan yang kami sudah didistribusikan pada hari tersebut dan saat ini sedang diperiksa di Labkesda. Kami menunggu hasil tersebut,” ungkapnya.
Eko juga mengatakan telah bergerak mengunjungi beberapa siswa yang terdampak sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan program MBG.
Hingga saat ini, kata Eko, dapur SPPG masih beroperasi dan mendistribusikan makanan bergizi untuk penerima manfaat yang tidak terdampak.
“Hari ini bagi yang tidak terdampak atau tidak ada gejala dan keluhan itu tetap masih kami kirim, berdasarkan koordinasi juga dengan BGN,” katanya.
Ia mengatakan setiap makanan yang diproduksi di dapur SPPG sudah melalui organoleptik sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah.
“Kami ada uji organoleptik, di mana setiap makanan yang selesai dimasak, sebelum dikemas itu dicicipi secara keseluruhannya,” kata Eko. (*)