Bogor24Update – DPC Pemuda Batak Bersatu (PBB) mengklarifikasi terkait informasi ketua organisasi masyarakat (ormas) ini diamankan oleh pihak kepolisian. Kedatangannya ke kantor Polsek Ciawi yaitu untuk memenuhi panggilan dari kapolsek.
“Saya dipanggil oleh Kapolsek Ciawi, dan mempertanyakan siapa ketuanya, lalu saya jawab ‘saya pak’. Setelah itu saya diminta untuk bertemu dengan kasat intel Polres Bogor,” kata Ketua DPC PBB, Simon B. Pakpahan, Rabu, 22 November 2023.
Ia menjelaskan, dikumpulkannya para pengurus dan ketua PAC PBB untuk menyakinkan bahwa semua anggota tidak ada yang diamankan. Namun dengan kejadian kemarin, anggotanya ada yang menjadi korban.
“Semua kita komplet dan saya perkenalkan semua, termasuk ketua PAC ini hadir, ada yang dari ketua PAC Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Timur, dan Bogor Utara,” ujar dia.
Untuk korban dalam bentrokan dengan petugas saat pembongkaran bangunan liar di kawasan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, kemarin, pihaknya sudah membuat laporan di Polres Bogor, walaupun informasi Satpol PP Kabupaten Bogor juga membuat laporan yang sama.
“Baru satu yang sudah laporan, dan ada lima orang lagi yang membuat laporan polisi juga,” kata Simon.
Ia mengungkapkan, mengenai hadirnya ormas PBB sebanyak 600 orang di Polres Bogor kemarin merupakan salah satu solidaritas dari mereka, lantaran ormas PBB itu bergerak dari kemanusiaan dan sosial, bukan untuk membekingi.
Sementara itu, Kuasa Hukum DPC PBB, Roy Sianipar mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah berkaitan dengan kliennya.
“Nanti kita akan melakukan langkah terkait adanya informasi bahwa para ketua dari ormas PBB ditahan, yang pertama itu mengenai laporan kode etik terhadap Kapolsek Ciawi, lalu nanti mengenai pidananya,” kata dia.
Menurutnya, dengan peristiwa ini, pihaknya berharap kepolisian bisa transparansi dalam menangani kasus bentrokan tersebut sehingga anggota dari ormas PBB ini ada yang menjadi korban.
“Dari kita ada korban, sudah divisum dan ini mengarah kasusnya itu ke pidana, yang dilakukan oleh oknum dari Satpol PP,” jelas dia.
Terkait dengan oknum Satpol PP, kata dia, dirinya berharap ada langkah dari Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memberikan teguran terhadap Kasat Pol PP Kabupaten Bogor, sehingga anggotanya melakukan penganiayaan terhadap anggota ormas PBB.
“Itu nanti urusan bupati Bogor, yang terpenting saat ini, laporan kami sudah diterima oleh kepolisian, yang terpenting polisi bisa menanganinya dengan transparansi,” tandasnya.