Bogor24Update – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah I Kabupaten Bogor, belum bisa memberikan sanksi tegas kepada sekolah jenjang SMK dan SMA yang siswanya terlibat tawuran.
Meski memiliki kewenangan akan hal tersebut, Tim Analisis Kebijakan Muda KCD Wilayah I, Ade Maulana menuturkan bahwa penutupan sekolah tidak bisa dilakukan secara ekstrem hanya karena satu indikator.
“Penutupan sekolah itu tidak bisa serta merta dari satu indikator,” ungkap Ade, Rabu 6 Desember 2023.
Dia menjelaskan, sekolah tersebut akan mulai ditinggalkan masyarakat tanpa harus ditutup jika tawuran hingga memakan korban terus terjadi dan melibatkan sekolah yang sama.
Namun, Ade memastikan jika saat ini pihaknya tengah membuat formulasi tentang indikator-indikator yang bisa memberikan efek jera bahkan hingga penutupan sekolah.
“Nanti kita buat analisis indikator apa yang menyebabkan sekolah itu tertutup. Tapi pada intinya secara administrasi dan secara moril sekolah yang terindikasi banyak tawuran dengan sendirinya jelek. Jadi masyarakat nantinya tahu,” jelasnya.