Bogor24Update – Kasus pengeroyokan yang dilakukan pengatur jalan atau ‘Pak Ogah’ terhadap pasangan suami istri (Pasutri) di jalur alternatif Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor berlanjut ke babak baru.
Setelah sebelumnya berakhir damai, ketiga terduga pelaku berinisial J, R dan D kini kembali dilaporkan ke Polres Bogor.
Laporan tersebut dilakukan oleh istri dari korban pengeroyokan yakni Veronica Shinta Wulanda.
Veronica melaporkan ketiga terduga pelaku karena kandungannya berpotensi keguguran setelah terlibat cekcok dengan Pak Ogah yang melibatkan suaminya menjadi korban.
“Ya bikin laporan baru ya, karena kan menurut kami ini anak pertama. Jadi, kami berpikir seandainya kemarin gak ada keributan mungkin gak akan berakhir seperti ini (potensi keguguran),” ujar Veronica dalam keterangannya, Jumat, 27 Desember 2024.
Potensi keguguran kandungannya itu didapat setelah Veronica melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
Selain itu, faktor lainnya ia kembali melaporkan ketiga terduga pelaku adalah karena D tidak beritikad baik, dan melarikan diri usai polisi mendatangi rumahnya.
“Gak ada titik temunya juga maksudnya gitu, dan orangnya ini terutama si inisial D ternyata gak ada hubungannya dengan si bapak-bapak yang kesenggol spion sama kita,” ungkapnya.
Baca Juga :Â Gegara Spion Kesenggol, Pengemudi Mobil Babak Belur Dipukuli “Pak Ogah” di Puncak
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara membenarkan laporan tersebut.
“Setelah kami ambil keterangan para saksi dan kita tindaklanjuti, kita berhasil mengamankan diduga pelaku dan sekarang statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan dilakukan penahanan di rutan Polres Bogor,” ucap Teguh.
Adapun, pihak kepolisian kini tengah memburu pelaku berinisial D yang melarikan diri usai kejadian tersebut.
“Yang jelas kita sudah berupaya mencari ke rumahnya, yang bersangkutan tidak ada di tempat, sekarang sedang diupayakan melakukan pengejaran,” tutupnya.(*)