Bogor24Update – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim meninjau persiapan pembuatan akses Jalan Roda Dua (R2) di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis, 31 Juli 2025.
Dalam tinjauannya, Dedie Rachim menyoroti lambatnya penanganan pascalongsor di kawasan Batutulis yang telah terjadi lebih dari lima bulan lalu. Ia meminta Balai Besar Teknik Perkeretaapian untuk mengakselerasi proses perbaikan, mengingat pentingnya akses dan dampak luas yang ditimbulkan kepada masyarakat.
“Saya minta kepada Balai Besar Teknik Perkeretaapian untuk mengakselerasi penanganan lokasi longsor di Batutulis. Masyarakat sudah terlalu lama menunggu, ini sudah lebih dari lima bulan, dan penanganannya cukup lambat,” ujarnya.
Ia menekankan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyimpulkan bahwa perlu ada dorongan serius dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar proyek strategis nasional ini mendapatkan perhatian dan penanganan yang lebih maksimal.
“Ini bukan proyek biasa, ini tercantum dalam Perpres. Jadi tolong mendapatkan perhatian lebih di atensi semaksimal mungkin dilihat ke lapangan sekali-sekali supaya tau gimana kondisi sesungguhnya di lapangan. Di kawasan ini juga ada Istana Batutulis serta kepentingan publik lainnya, jadi harus ditangani serius,” tegasnya.
Pemkot Bogor tengah mendorong agar akses sementara bagi kendaraan roda dua dapat diselenggarakan paling lambat akhir Agustus 2025. Namun, hal ini tetap bergantung pada keamanan khususnya pada Tembok Penahan Tanah (TPT) di lokasi longsor.
“Kita memastikan dulu bahwa TPT di sepanjang lokasi longsor aman untuk dilintasi motor. Kalau dipaksakan, apalagi masuk musim hujan, ada potensi bencana baru,” katanya.
“Sudah saya cek langsung ke lapangan, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Masyarakat sangat membutuhkan akses ini.” tambahnya.
Kemudian, dirinya juga mengatakan, jumlah pekerja yang dilihatnya di lapangan sedikit dan perlu dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai aturan.
“Nanti kita sampaikan suratnya ke Balai Besar Teknik Perkeretaapian agar memperhatikan poin-poin yang saya sampaikan tadi,” tuturnya.
Dedie menegaskan, pemerintah Kota Bogor akan memberikan akses untuk kendaraan roda dua kepada masyarakat dalam waktu cepat.
“Tetapi juga penanganan sisi titik bencananya ya harus diperhatikan,” jelas Dedie Rachim.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih,
menyampaikan bahwa pihaknya tengah menindaklanjuti surat dari Balai Teknik Perkeretaapian yang menyatakan lokasi sudah aman. Namun demikian, dari kondisi lapangan, pihaknya masih merasa perlu berhati-hati.
“Kalau dilihat dari kondisi sekarang seperti ini juga kita degdegan juga. Tapi kami tetap berupaya agar akses roda dua bisa difungsikan secara satu arah, bergantian. Akses jalan ini memiliki panjang sekitar 103 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter,” jelasnya.
Esti juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya berkoordinasi untuk memastikan utilitas tidak terganggu, karena pengecekan tebing masih menjadi kewenangan penuh dari Balai Teknik Perkeretaapian.
“Saat ini pembangunan TPT dan akses roda dua tetap berjalan. Namun setelah trase utama selesai, jalan sementara ini akan dibongkar dan kawasan akan dikembalikan menjadi leuweung Batutulis, ditanami tanaman,” tutupnya. (*)