Bogor24Update – Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, membuka pelatihan perkoperasian bagi bendahara dan pengawas Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) se-Kota Bogor.
Kegiatan yang digelar di Rizen Pajajaran Hotel, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur ini merupakan rangkaian pelatihan kelima bagi para pengurus koperasi di tingkat kelurahan.
Jenal Mutaqin mengatakan bahwa materi pelatihan masih sama dengan pelatihan sebelumnya. Namun, karena posisi bendahara dan pengawas sangat strategis dalam tubuh koperasi, penguatan pemahaman bagi kedua unsur ini menjadi penting.
“Peran bendahara dan pengawas adalah sentral. Lurah yang kebetulan juga sebagai pengawas, saya coba sedikit singgung tentang musyawarah pembangunan kelurahan yang memang menggali potensi kearifan lokal di wilayah masing-masing.
usaha-usaha UMKM yang ada dan bisa digabungkan menjadi sebuah organisasi dalam koperasi juga menjadi hal yang penting yang harus diperhatikan,” ujarnya, Selasa, 2 Desember 2025.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara KKMP dan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Namun hingga kini, belum ada KKMP yang menjalin koordinasi dengan program tersebut.
“Kendalanya, KKMP ini masih baru. Kita sedang merajut pemahaman SDM, menggali potensi wilayah, dan berkoordinasi dengan dapur-dapur MBG di tiap kelurahan,” jelasnya.
Ia menegaskan lurah memiliki peran strategis sebagai pengawas sekaligus pemimpin wilayah yang harus mampu menghubungkan KKMP dengan program MBG.
“Harapannya, KKMP tidak sekadar seremonial, tapi menjadi wadah nyata bagi masyarakat untuk terlibat dalam pertumbuhan ekonomi di grassroot di wilayah nya masing-masing,” beber Jenal.
Sementara itu, Kepala Dinkukmdagin Kota Bogor, Rahmat Hidayat, mengatakan pelatihan kali ini merupakan pelatihan terakhir dan paling strategis. Karena itu, pihaknya mengundang para lurah selaku ketua pengawas ex officio dan para bendahara.
“Chemistry antara dewan pengawas dan bendahara harus baik. Bendahara adalah pengelola anggaran, sementara pengawas harus benar-benar memahami tugas bendahara. Karena seringkali masalahnya ada di pengelolaan keuangan,” ungkapnya.
“Jadi kenapa kami anggap itu penting, bendahara itu sampai dua kali, karena bendahara ini perlu selain tentunya kapasitas, juga perlu integritas dan harus punya chemistry dengan
ketua dewan pengawas yaitu para lurah,” imbuhnya.
Pelatihan kali ini dihadiri 136 peserta yang merupakan gabungan pengawas dan bendahara dari 68 KKMP di Kota Bogor. (*)



















