Sardani mengatakan, peristiwa pergeseran tanah tersebut diduga akibat kemarau yang berkepanjangan.
“Kalau info di lapangan prediksi memang pergeseran tanah akibat kemarau terlalu lama walaupun ada siraman hujan tetapi sedikit,” jelasnya.
Menurutnya, letak rumah warga yang terdampak tersebut memiliki tanah yang tidak rata sehingga lebih rentan terjadinya geseran kepada dasar tanah yang ada di rumah tersebut.
“Konturnya kebetulan berundak jadi sebelah mushola dan sebelahnya rumah terdampak dan sampingnya ada tebing bawahnya sawah,” tandasnya.