Bogor24Update – Remaja perempuan berinisial ZW. korban penganiayaan yang dilakukan temannya sendiri di Perumahan Boulevard Grand Harmony RT 15/ RW 15, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.
Perempuan 16 tahun itu mengungkap, peristiwa yang menimpanya pada Jumat 24 Mei 2024 sekitar pukul 14.00 WIB berawal ketika pelaku S menuduh dirinya menjelekkan produk kecantikan yang dijual oleh pelaku lainnya atau temannya berinisial K.
“Masalahnya, dia (S) mengatakan kepada orang-orang bahwa saya menjelekkan produk eyelash (bulu mata palsu) milik (pelaku) K,” ungkap ZW, Rabu 29 Mei 2024.
Namun sebaliknya, ZW menyebut bahwa yang menjelekkan produk tersebut adalah pelaku S.
“Padahal yang sebenarnya menjelekkan eyelash tersebut adalah S. Saya sama sekali tidak mengatakan apa-apa,” tegasnya.
Baca Juga : Remaja di Tamansari Jadi Korban Penganiayaan, Lima Pelaku Masih Buron
Namun di sisi lain ZW juga mengungkapkan bahwa di antara pelaku memiliki sangkutan hutang kepada dirinya.
Pada saat ditagih, pelaku tidak senang hingga mengundang pelaku lainnya hingga terjadi penganiayaan.
“Dia juga tidak terima ketika ditagih hutang. Teman saya malah mengadu ke dia (S ngadu ke K), menyebabkan dia (K) semakin marah. Yang sebenarnya mengadu adalah S, dia yang mengatakan hal tersebut kepada K bukan saya,” jelasnya.
Selain memiliki hutang kepada dirinya, ZW mengakui bahwa pelaku juga memiliki rasa dengki terhadap dirinya.
“Hutang sebenarnya hanya Rp50 ribu, dan itu bukan masalah besar. Tapi dia tampaknya sangat membenci saya. Jadi saya layani saja,” tuturnya.
Pada saat pelaku mendatangi rumah korban, pelaku menyatakan ingin berdamai. Namun setelah korban percaya dan mengikuti pelaku keluar rumah, pelaku justru menyiramnya dengan air sprite dan kemudian pelaku lain memegang serta memukulinya.
“Saat sampai di lokasi, saya disiram dengan air sprite, lalu saya dipegang, rambut dijambak,” ujarnya.
Meski begitu, ZW sempat menantang pelaku untuk berduel satu lawan satu, namun pelaku malah melakukan pengeroyokan, bahkan hingga siaran langsung di Instagram.
“Orang itu merekam kejadian, kemudian saya ditampar. Saya mencoba melawan, tapi mereka berdua memukul saya. Saya tantang mereka untuk berduel satu lawan satu, tapi mereka malah memvideokan saya sambil live di Instagram,” pungkasnya.(*)