Dia menyatakan Perumda Tirta Pakuan terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk realisasi rencana kegiatan yang pertama.
“Pihak PUPR harus segera membangun jembatan sementara agar kita dapat merelokasi pipa AC 15”. Karena kalau pipa tidak terelokasi akan menghambat kegiatan konstruksi pembangunan jembatan Otista. Untuk merelokasi secara keseluruhan, kita menunggu pembangunan jembatan pipa permanan selesai,” katanya.
Dirtek juga akan terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar pipa Tirta Pakuan tidak sampai terganggu oleh kegiatan pembongkaran, karena pasokan air bersih di pipa eksisting masih berjalan.
“Seperti kejadian beberapa hari lalu, saat pipa kita ada masalah, langsung bisa cepat diperbaiki. Tapi kami berharap kejadian-kejadian seperti itu tidak terjadi lagi selama proses revitalisasi,” kata mantan Manajer Perencanaan dan Pengawasan Teknik Tirta Pakuan itu.
Seperti diketahui, pembangunan jembatan Otista akan berlangsung selama delapan bulan, dimulai Mei hingga Desember 2023. Selama proses pembangunan akes Jalan Otista sementara ditutup.
Pembangunan jembatan Otista ini dilakukan lantaran terdapat bottleneck atau penyempitan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan Tugu Kujang.
“Berdasarkan kajian maka tidak ada pilihan lain kecuali melebarkan jembatan ini untuk melancarkan arus lalu lintas dan penting untuk warga Bogor menyesuaikan, selama jalan Otista ditutup maka akan ada pengalihan arus lalu lintas,” ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya waktu itu.