Bogor24Update – Pipa milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang berada di Kampung Muara Lebak RT03 RW10, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, mengalami kendala untuk penyuplaian air ke warga sekitar.
Kendala ini dikarenakan adanya kebocoran pipa tepatnya di bawah jembatan Ledeng di wilayah tersebut hingga air menyembur deras.
Kebocoran pipa terjadi diduga dipotong oleh pihak ahli waris yang mengklaim bahwa keberadaan pipa tersebut melintas di atas lahan miliknya.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan mengatakan, ada sekitar 1.500 warga atau pelanggan di layanan zona 3 yang terdampak dari kebocoran pipa tersebut.
“Jadi penyuplaian air bersih ini kita lakukan bergantian atau subsidi silang,” kata Rino, Kamis, 26 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan, kejadian itu berawal dari adanya surat yang dilayangkan atas nama ahli waris yang menyatakan sebagai pemilik lahan yang dilewati pipa tersebut pada September lalu.
Atas surat tersebut, pihaknya sudah menindaklanjuti melalui kuasa hukumnya. Namun saat itu, pertemuan dengan pihak ahli waris tidak terjadi kesepakatan.
“Terjadi pertemuan, tapi tidak terjadi kesepakatan saat itu. Apa yang diinginkan dan segala macamnya,” kata Rino.
Tak ada kesepakatan, pihaknya lalu mendapatkan surat somasi berikutnya. Pihaknya juga mengklaim sudah melayangkan surat jawabannya.
Hingga akhirnya kejadian pipa itu bocor. Atas kejadian itu, Perumda Tirta Pakuan melaporkan dugaan perusakan terhadap pipa tersebut ke Polresta Bogor Kota.
“Kami juga sudah melaporkan ke pimpinan termasuk wali kota Bogor, Kejaksaan Negeri Kota Bogor selaku partner dalam kasus hukum, bagian hukum Pemkot Bogor, kepolisian untuk menyampaikan kondisi hari ini yang terjadi di masyarakat,” imbuhnya.
Rino mengatakan, pipa tersebut menurut Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), sesuai dengan Perda, tahun 1977 pada saat pembentukan PDAM Tirta Pakuan, dilampirkan bahwa itu aset pemerintah pusat yang diberikan kepada PDAM Tirta Pakuan.
“Aset yang dipisahkan dari pembukuan daerah dan diserahkan ke PDAM dan menjadi aset PDAM,” katanya.
Ia mengatakan, dirinya sudah berupaya untuk melakukan perbaikan pipa secara keseluruhan. Namun, mereka juga sempat melakukan penggalangan.
Untuk itu, dikatakan Rino, pihaknya tengah mencari solusi terbaik atau kondisi yang ideal untuk mengambil langkah perbaikan terhadap pipa tersebut.
“Kalau masyarakat sekitar ingin segera diperbaiki, karena layanan ke daerah mereka dirasakan hingga hari ini berkurang, karena ada beberapa kebocoran besar di dalam pipa tersebut,” ujarnya.
“Kami juga ingin segera melakukan perbaikan, tapi kalau misalnya terjadi penumpukan massa dan semacamnya, kami khawatir kejadian yang berisiko. Jadi kami lagi ingin berkoordinasi dengan pihak berwajib terkait situasi keamanan di sana,” imbuhnya.