Bogor24Update – Memasuki tahun baru 2025, PT PLN (Persero) UIT JBT turut memberikan dukungan dalam upaya transisi menuju energi yang ramah lingkungan. Komitmen ini ditunjukkan melalui keberhasilan tim PLN UPT Bogor melakukan energize renewable energy PLTP Binary 15 MW GIS Salak Lama 150 kV.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, langkah ini merupakan dukungan PLN di sisi transmisi dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih guna mendukung program Net Zero Emission yang ditargetkan pemerintah pada 2060 mendatang.
“Tim PLN melalui UPT Bogor berhasil menyelesaikan project normalisasi dan energize bay AEA07 di GIS 150 kV Salak Lama. Bay AEA07 ini merupakan titik koneksi yang menghubungkan antara sumber energi baru terbarukan PLTP Salak Binary dengan daya 15 Mega Watt terhadap sistem gridcode Jawa Bali. Tentunya langkah ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung pemerintah melalui program Net Zero Emission pada 2060 mendatang,” terang Tejo Wihardiyono dikutip Kamis, 9 Januari 2024.
Lebih lanjut, Tejo menjelaskan, Energize Renewable Energy PLTP Salak Binary ditargetkan selesai pada tahun 2024. Dalam pembahasan yang telah berlangsung pada September 2024 lalu, diperoleh kesepakatan bahwa kompartmen eksisting bay AEA07 di GIS 150 kV Salak Lama dinyatakan workable untuk digunakan sebagai titik koneksi masuknya PLTP Salak Binary 15 MW.
Dengan demikian, kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan side agreement dan tripartite agreement dalam rangka pengoperasian lebih awal PLTP Salak binary.
PLN UIT JBT – UPT Bogor merespon cepat dengan terus melakukan pengawalan dan pendampingan seluruh rangkaian pekerjaan normalisasi kompartmen bay AEA07 di GIS Salak Lama hingga berhasil melakukan energize pertama kali. Pekerjaan ini turut melibatkan para engineer muda PLN ULTG Sukabumi, dan mitra kerja terkait.
“Pasca energize pertama, kami terus melakukan pemantauan dan inspeksi paska energize selama beberapa hari, hingga pada 27 Desember lalu, PLTP Salak Binary berhasil sinkron pertama kali kali terhadap gridcode dengan daya 0,6 MW dan berangsur menaikkan daya hingga 10 MW pada 30 Desember 2024,” terang Manager UPT Bogor, Harry Gumilang.
Keberhasilan ini menjadi buah sinergi dan kolaborasi yang apik antara tim PLN UPT Bogor, UP2B Jakarta Banten, PT Star Energy Geothermal Salak, dan mitra kerja.
Keberhasilan ini juga akan mendukung peningkatan keandalan sistem kelistrikan serta meningkatkan fleksibilitas sistem kelistrikan khususnya di wilayah Bogor, Sukabumi, dan sekitarnya. (***)