Bogor24update – Satlantas Polresta Bogor Kota akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait rekayasa lalu lintas di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) dilaksanakan pada Mei 2023.
Seperti diketahui, Pemkot Bogor akan merevitalisasi jembatan Otista yang sesuai rencana Jalan Otista akan ditutup selama pekerjaan berlangsung.
“Kami nanti memberikan saran kepada Pemkot Bogor dan juga Forum Komunikasi Lalu Lintas. Sedianya kita melakukan rekayasa setelah tanggal 1 Mei. Karena pengamanan mudik nanti akan berakhir 1 Mei, sehingga nanti pasca itu kita mulai rekayasa khusus untuk jembatan Otista,” kata Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria di Terminal Baranangsiang Kota Bogor, dikutip Minggu, 16 April 2023.
Lebih lanjut kata Kompol Galih, rekayasa lalu lintas dilaksanakan setelah 1 Mei dengan pertimbangan masyarakat masih melakukan aktivitas baik masuk maupun ke luar Kota Bogor.
“Nanti sebelum pelaksanaan akan ada uji coba rekayasa lalu lintas dulu,” imbuhnya.
Dijelaskan, ada tiga titik jalan yang nanti akan diterapkan rekayasa lalu lintas. Pertama, di Jalan Pajajaran atau depan Rumah Sakit PMI.
“Satu, yang di Pajajaran khususnya di depan Rumah Sakit PMI yang sekarang satu jalur nanti akan menjadi dua jalur. Lurus kendaraan mengarah ke arah Pajajaran,” ujarnya.
Titik kedua, yaitu di Jalan Surya Kencana. Arus di Jalan Surya Kencana akan berbalik dengan kondisi eksisting.
“Kedua, di Surya Kencana itu akan berbalik arah. Jadi yang biasanya kita masuk dari arah Pintu 1 Kebun Raya atau Vihara Dhanagun itu akan menjadi tempat keluar. Jadi semua jalur kita prediksi mengalir ke kiri semua, terus masuk ke Batutulis, dan nanti akan masuk ke Surya Kencana,” paparnya.
Titik terakhir, ada di sekitar simpang Lippo Plaza Ekalokasari. Nantinya hanya akan ada satu traffic light (TL) untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Ketiga, khusus untuk yang di Ekalokasari, nanti kita hanya aktifkan satu TL saja. Sehingga yang dari keluar tol sudah mulai deras ke kiri semua sehingga tetap mengalir, lampu merahnya hanya dari arah Tajur saja,” ujarnya.
Kompol Galih menilai rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan itu merupakan skema yang paling sederhana.
“Mudah-mudahan itu yang kita jalankan, karena itu yang paling sederhana. Awalnya Harupat mau diturunkan ke bawah, tapi kami lihat Ahmad Yani tidak bisa semua lurus ke atas, karena di situ banyak sekolah, terus jalur BisKita dan angkot. Sehingga Ahmad Yani tetap ke Air Mancur. Sehingga kami mengaktifkan kembali Harupat,” pungkasnya. (Ris)