Bogor24Update – Pom Minyak Goreng Indonesia atau Pomindo resmi dibuka di Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa 2 September 2025.
Dipimpin Camat Bogor Barat Dudi Fitri Susandi, Pomindo ini menjadi satu-satunya yang ada di wilayah Kota Bogor.
Dudi mengaku bangga akan kehadiran Pomindo di wilayahnya tersebut. Sebab, tidak sembarang wilayah bisa membangunnya.
“Saya bangga di Kelurahan Situ Gede di RW 01, membuat depo Pomindo, dan ini satu kota satu. Jadi tidak sembarangan ya,” kata Dudi kepada wartawan.
Tak hanya itu, menurut Dudi Pomindo menawarkan kualitas minyak premium dengan harga yang terjangkau, di bawah pasaran.
Apalagi, kata dia, pelayanan Pomindo dengan menggunakan konsep seperti mengisi BBM, itu juga melayani pembelian dengan skala kecil.
“Tentu ini sangat membantu masyarakat. Pembeliannya bisa skala minimalis, ini perbedaannya dengan yang lain. Karena mau beli seribu juga misalnya, itu bisa dilayani,” jelas Dudi.
Ia pun berharap konsep penjualan minyak goreng di Pomindo ini bisa bersahabat dengan masyarakat. Sehingga ke depan, hal tersebut pun bisa dikolaborasikan dengan Koperasi Merah Putih (KMP) yang ada di Situ Gede.
“Apabila berjalan baik dan konsepnya tidak kapitalis, bisa kita angkat ke tingkat kecamatan. Mungkin membuka outlet outlet yang lain. Harapan saya ini bisa ada kolaborasi Pomindo ini dengan KMP situ gede. Sukur-sukur bisa se-Kota Bogor karena ini kan cuma satu di Kota Bogor,” tegas Dudi.
Sementara, Direktur utama PT Parama Artha Buwana (Parabu) atau owner tunggal Pomindo Pusat, Yaya Sumantri menambahkan bahwa Pomindo yang hadir di Kota Bogor ini merupakan depo yang ke 162 di Indonesia.
“Di sini yang ke 162 depo di Indonesia. Jadi pomindo itu kalau di kota madya seperti Kota Bogor itu cuma satu titik deponya, gudang suplainya. Jadi kita tidak buka lagi. Tapi kalau Kabupaten Bogor itu bisa satu dapil satu depo karena lebih luas,” kata Yaya.
Ia pun menegaskan bahwa pembelian minyak goreng di Pomindo ini bisa dijangkau oleh masyarakat semua kalangan. Karena, tidak ada minimal berapa liter minyak goreng yang harus mereka beli.
“Kami melayani berapapun ya, karena masyarakat bisa membeli dengan suka-suka, seribu dua ribu, tiga ribu, semua diakomodir, dari pembelanjaan kecil hingga besar,” jelas Yaya.
Namun untuk harga perliter, kata dia, itu ditentukan oleh pabrik. Karena pergerakannya fluktuatif.
“Harga fluktuatif ya. Tapi kisarannya itu jauh lah di bawah pasaran. Karena minyaknya langsung dari kilang. Jadi tidak mampir-mampir di grosir, kios agen, itu engga. Sehingga adanya Pomindo memutus rantai pasok minyak goreng. Dan untuk hari ini di depo ini harganya Rp16 ribu perliter,” kata Yaya.
Ia pun memastikan kualitas minyak goreng di Pomindo ini sudah sangat baik. Setara dengan MinyaKita atau lainnya yang terkenal di pasaran.
Sehingga, ketika dikolaborasikan dengan KMP, ia meyakini akan sangat menguntungkan.
“Saat ini kita mulai mengakomodir koperasi merah putih, satu desa/kelurahan satu outlet dengan harga kemitraan, dengan fasilitas komplit hanya Rp26 juta. Kalau KMP anggarannya misalnya Rp3 miliar dengan satu unit usaha Pomindo itu sangat murah meriah,” tutur Yaya.
Pemilik depo Pomindo Situ Gede, Kota Bogor, Iqbal Firmansyah mengatakan, dalam peresmian ini pihaknya mengundang sekitar 100 orang ibu-ibu. Mereka diberikan minyak goreng gratis sebagai langkah perkenalan dan promosi kepada masyarakat.
Iqbal pun memastikan akan melayani seluruh pembeli, termasuk warung yang membutuhkan untuk penjualannya.
“Kalau ada warung beli untuk dijual ya boleh, kami layani. Dan nanti ada harga khusus untuk pembeli dari warung ini,” katanya.
Ia pun berharap kehadiran Pomindo di Kota Bogor ini bisa membantu masyarakat di semua lapisan ekonomi. (*)