Bogor24Update – Sebuah video memperlihatkan seorang pria yang diduga tengah melakukan penganiayaan terhadap perempuan, viral di media sosial.
Korban diketahui merupakan istirnya. Aksi pria tersebut terekam CCTV. Dalam video, sang istri sampai memohon ampun ke kaki suaminya usai diduga tidak kuat dipukuli.
Pada video viral tersebut menarasikan bahwa kasus KDRT yang menimpa wanita itu disebabkan perbedaan pendapat. Kejadiannya di wilayah Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
“Kisah nyata ini datang dari seorang wanita asal Klapanunggal, Bogor, yang hidupnya berubah sejak menikah. Awalnya beda pendapat kecil, tapi lama-lama semua hal kecil pun bikin pasangan emosi,” tulisnya.
“Gak bisa diajak diskusi, langsung main tangan. Bahkan, hal sepele kayak customer batal beli aja bisa jadi alasan pelaku ngamuk, hina-hina, sampai pukulin istri sendiri,” sambungnya.
Selain itu, sang suami juga diduga sering membohongi istrinya untuk pergi dugem bersama wanita malam ke diskotik.
“Pelaku malah izin ke teman, tapi ternyata dugem bareng LC, mabok, dan bohongin istri. Saat istri mempertanyakan chat dari wanita lain, dia malah dibilang over cemburu dan pelaku playing victim ke keluarganya,” bebernya.
Parahnya lagi, sang suami juga diduga mengancam menyebarkan foto dan video vulgar istrinya karena kerap mempertanyakan isi pesan mesra dengan wanita lain.
“Ada ancaman penyebaran video dan foto pribadi, hinaan ke keluarga, dan aksi ngeludahin yang gak manusiawi. Ketika ibunya marah, pelaku malah lampiaskan ke istrinya,” tulisnya.
Menanggapi itu, Kapolsek Klapanunggal, AKP Silfi Adi Putri mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum bisa membenarkan adanya kejadian tersebut di wilayah hukumnya.
Mengingat, lanjut Silfi, jenis pelaporan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) masuk ke ranah unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) yang menangani.
“Dicek dulu ya, karena untuk KDRT pelaporannya di unit PPA,” ujar Silfi saat dikonfirmasi Bogor24Update.id via seluler, Rabu, 16 Juli 2025.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Bogor, Ipda Ndaru Cahya Diana mengaku belum menerima akan adanya kasus KDRT tersebut.
“Kami cek di PPA belum ada laporan,” singkat Ndaru Cahya Diana.
Hingga berita ini dimuat, masih belum diketahui terkait motif dan kebenaran kejadian yang dikabarkan terjadi di kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor tersebut.(*)