Bogor24Update – Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, membuka rapat koordinasi (rakor) Satuan Tugas (Satgas) Kecamatan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) tingkat Kota Bogor di Hotel Grande Padjadjaran, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Senin, 8 Desember 2025.
Rakor yang dihadiri para satgas, organisasi perangkat daerah terkait serta Dekopinda tersebut juga diikuti oleh Asisten Deputi (asdep) perwakilan Kemenko.
Jenal Mutaqin mengatakan bahwa penerapan Inpres 9/2025 menjadi langkah strategis bagi penguatan koperasi di daerah. Namun, ia mengakui kondisi di lapangan masih menghadapi tantangan.
“Faktanya, 80 persen orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan koperasi adalah pengurus baru. Karena itu, kami sudah melaksanakan lima tahap pembekalan, pelatihan pengurus koperasi sudah dilaksanakan oleh Dinkukmdagin Kota Bogor untuk sekretaris, ketua, bendahara, serta dewan pengawas internal maupun eksternal,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa hari ini Satgas yang bertugas memantau secara makro harus mengetahui kendala apa di lapangan.
”Maka saya sampaikan fakta dan temuan-temuan. Pertama, ideal lahan untuk gerai itu kan 1.000 meter. Namun faktanya Kota Bogor sangat terbatas. Dari 40 yang diusulkan kemarin, dua yang di acc insyaallah, yaitu Cilendek Timur dan Ciparigi, yang hari ini progres pematangan lahan sudah berjalan,” tuturnya.
Kedua, lanjut Jenal, mengenai pinjaman dari Danantara yang sampai Rp3 miliar ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, walaupun jaminannya bisa DAU atau DAK, akan tetapi pada proses usulan pencairan, BI checking itu semua pengurus dicek.
“Ada satu yang bermasalah, semua gagal. Tadi saya tanyakan dan minta arahan dari Pak Asdep, bagaimana solusinya. Termasuk lahan yang memadai, bagaimana solusinya,” ujar Jenal.
Sebagai contoh, ia menyebut, gerai KKMP di Bantarjati yang telah diresmikan, meski hanya memiliki luas lahan 150 meter persegi. “Semangatnya luar biasa, tetapi tetap perlu solusi agar gerai bisa berjalan ideal,” ucapnya.
Jenal menjelaskan bahwa Satgas bertanggung jawab untuk mencarikan solusi, dan mengkoordinasikan ke tingkat Satgas yang lebih tinggi, seperti provinsi ataupun pusat.
“Jadi kegiatan ini saya harap tidak seremonial, tapi betul-betul menghasilkan forum dan diskusi yang menjadi solusi bagi permasalahan yang tadi saya sampaikan,” tegasnya.
Saat ini, Satgas KKMP telah terbentuk di enam kecamatan di Kota Bogor. “Kalau enggak salah, nanti di tiap kelurahan ada juga pengawas,” tutupnya. (*)





















