Bogor24uapdate – Ratusan sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa di Plaza Balaikota Bogor, Senin, 17 April 2023.
Dalam aksinya, mereka menyuarakan pemberlakuan tarif BisKita Transpakuan program Buy The Service (BTS).
Para pengunjuk rasa menilai dengan belum diberlakukannya tarif tersebut hingga sekarang atau gratis berimbas pada pendapatan mereka.
“Dampaknya jelas ketidakadilan, penumpang kami berkurang karena banyak yang beralih (BisKita), kalau sudah bertarif kami mendapatkan keadilan, kesetaraan, hanya itu permohonan kami,” kata Aktivis Angkot Salabenda, Freddy Djuhardi di Plaza Balaikota Bogor.
Untuk itu, pihaknya menuntut agar BisKita segera bertarif dan apabila belum memberlakukan tarif BisKita berhenti operasi di Kota Bogor.
Freddy juga meminta wali kota Bogor segera mengajukan surat permohonan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mendorong penetapan aturan BisKita bertarif.
Selain tuntutan bertarif BisKita, kata Freddy, pihaknya menuntut umur teknis angkot dalam trayek 20 tahun dan penghentian program rerouting angkot.
“Sesuai janji Kadishub adalah evaluasi trayek, trayek yang mau dihapus sekarang sudah ada lagi, (trayek) 02, 03, 09, 07, dan 21. Kami juga sudah meminta bila pembangunan jembatan Otista dilaksanakan tidak ditutup total, bisa menggunakan jembatan bailey sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu aksi mogok operasi ratusan sopir angkot terpantau membuat terlantar sejumlah penumpang yang hendak beraktivitas dan bepergian ke tempat tujuan. Alhasil, terjadilah penumpuk penumpang di sejumlah kawasan jalan di Kota Bogor. (Ris)