Bogor24Update – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-44 dan Musabaqah Qira’atil Kutub ke-4 tingkat Kota Bogor resmi dibuka, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pusat Pengembang dan Pengkajian Islam Bogor (PPIB).
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa penyelengaraan MTQ ini merupakan salah satu upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas di Kota Bogor, sehingga tidak hanya maju pembangunan infrastruktur saja, tetapi juga diimbangi dengan kualitas masyarakatnya.
“Jadi alhamdulillah hari ini saya membuka kegiatan MTQ tingkat Kota Bogor yang ke-44. Ini sebagai simbol bahwa Pemerintah Kota Bogor bukan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi pembangunan manusia juga penting,” ujar Dedie.
Dedie juga menyoroti tentang Islam merupakan agama yang mengajarkan untuk mencintai seluruh alam lingkungan. Sehingga ia menekankan seluruh pihak yang terkait diharapkan tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an akan tetapi mengerti maknanya dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kecilnya ialah membuang sampah pada tempatnya.
“Jadi, bukan hanya pandai membaca saja, tetapi juga tahu maknanya. Ini yang penting, yang harus saya sampaikan karena hari ini perjuangan kita untuk melawan sampah itu masih berat,” ujar Dedie.
Sementara itu, Ketua Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Ade Sarmili Syarif, menyebutkan pada lomba MTQ Ke-44 tingkat Kota Bogor ini ada 96 cabang perlombaan yang diikuti oleh hampir 600 peserta.
“Kalau ada 48 cabang kali 2 berarti ada 96 cabang yang dilombakan. Ada hampir 600 sekian peserta,” terang Ade.
Dari 600 peserta tersebut akan terseleksi peserta terbaik ke satu yang dibina untuk maju mengikuti MTQ tingkat provinsi tahun berikutnya yang akan digelar di Garut pada 2026 mendatang.
Selain itu, pada kegiatan ini juga dilakukan pemberian sejumlah penghargaan untuk 13 peserta pemenang MTQ tingkat provinsi dari Kota Bogor yang sebelumnya dilaksanakan di Juni 2025.
Ade mengatakan umumnya para peserta dari pesantren dan masyarakat Kota Bogor. “Ada dari Pondok Pesantren Asyifa di Bogor Barat ada, dari Pondok Pesantren Nurani di Tanah Sareal. Jadi, juga ada dari basis masyarakat,” pungkasnya. (*)



















