Menurutnya, seluruh layanan di Rumah Sakit Bogor Heart and Cancer Center akan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal dan expert di bidangnya.
“Diharapkan rumah sakit ini mampu memberikan perawatan holistik dan terpadu bagi pasien yang mengutamakan kualitas perawatan yang baik bagi pasien,” tandasnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya yang hadir dalam acara tersebut menilai Bogor sangat memerlukan rumah sakit jantung dan kanker.
Bima Arya mengatakan bahwa kedua orang tuanya meninggal dunia karena kanker. Ayahnya mengidap kanker kelenjar getah bening dan ibunya meninggal usai berjuang melawan kanker payudara.
Ayah Bima Arya bahkan sempat menjalani pengobatan di Leiden, Belanda sebelum akhirnya sempat dinyatakan sehat lalu kembali ke Indonesia hingga kemudian meninggal.
“Ini yang menjadi alasan saya setiap hari lari. Ini ikhtiar mengajak seluruh warga hidup sehat. Kita tidak pernah tahu kapan vonis (kanker) itu datang. Tapi ikhtiar itu penting,” kata Bima Arya.
Ia menyebut dengan hadirnya Bogor Heart and Cancer Center dapat menjawab kegalauan dan pertanyaan bagi warga Kota Bogor mengenai fasilitas kesehatan maksimal, khususnya jantung dan kanker.
“Di Kota Bogor kasus penyakit kanker baru menjadi 20 ribu per tahun. Sementara jantung sekitar 15 ribu dan angka ini terus meningkat. Hadirnya rumah sakit ini salah satu berkas luar biasa. Karena menjadi yang pertama di Jawa Barat. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke luar kota atau bahkan ke negara lain,” tandasnya.