Berdasarkan data dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, terhitung sejak 2022 hingga 2024 mengalami kenaikkan yang semula 8,34 menjadi 8,39 tahun.
Bachril berasumsi bahwa rendahnya RLS di Bumi Tegar Beriman lantaran banyaknya siswa yang berhenti sekolah karena lebih memilih pondok pesantren.
“Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekolah pada setelah SMP, karena mereka langsung masuk pesantren,” ujar Bachril Bakri kepada wartawan, Sabtu, 1 Februari 2025.
“Ke sekolah pendidikan agama, sehingga tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan,” sambungnya.
Imbas hal itu, Bachril bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bakal terus berupaya meningkatkan RLS.
“Kita mendorong selalu agar RLS, khususnya agar lebih baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal bertekad akan meningkatkan RLS dengan menggencarkan Program Kejar Paket (PKP).
“Karena banyak juga saudara-saudara kita yang harus diarahkan belajar di paket B melalui PKP yang ada,” tutup Bambang.(*)