Bogor24Update – Sejumlah rumah hancur imbas pergeseran tanah yang terjadi di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan pantauan Bogor24Update di lokasi, ada sekitar lima rumah yang mengalami hancur di beberapa bagian tembok akibat pergeseran tanah.
Bahkan, akses jalan utama warga yang biasa digunakan untuk kendaraan roda dua dan empat juga ambles cukup parah sehingga tidak bisa digunakan.
Salah satu warga yang terdampak, M Sanusi (52) mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada awal puasa Ramadhan pertama yakni Sabtu, 1 Maret 2025 saat hujan deras dengan intensitas tinggi.
“Saya lagi taraweh, terus oyag-oyag panik lah. Kejadiannya jam 19.00 WIB, saat itu hujan dari jam 18.00 WIB sampai jam 06.00 WIB pagi, itu 12 jam,” ujar M Sanusi kepada Bogor24Update di lokasi, Selasa, 4 Maret 2025.
Akibat hal itu, rumah yang dihuni oleh Sanusi bersama keluarganya retak dan ambles di beberapa bagian, sehingga membuatnya terpaksa untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Ini retak-retak (nunjuk ke arah rumah rusak) seperti rumah saya, sampai dapurnya habis terbawa (ambles),” tuturnya
“Saya dari tahun 2013 masih bisa diisi ini rumah, sekarang mah tahun 2025 sudah ga bisa diisi lagi. Saya mau mengungsi, mau cari kontrakan dulu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sanusi berharap bisa ada uluran tangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) karena sampai saat ini Bupati Bogor, Rudy Susmanto hanya baru melakukan peninjauan.
“Semalam pak Bupati jam 03.00 WIB ke sini (cuma) belum (adanya bantuan). Makanya tadi saya pagi jam 09.00 WIB ngajak teman-teman untuk menemui aparat-aparat, kenapa kita didiemin terus, ke mana kita harus mengungsi, mending relokasi secepat-cepatnya,” harapnya.
“(Sudah tau mau relokasi kemana?) belum, tapi masyarakat mau direlokasi maunya di Cikeas,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengaku telah mendengar keluhan warga Bojong Koneng yang terdampak bencana alam tersebut.
“Kita berharap dapat melakukan relokasi karena Pemkab Bogor bersama pihak Sentul City pernah membahas di GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria), terkait 900 sekian puluh warga desa Bojong Koneng yang akan diurus legalitas surat sertifikat tanahnya,” ucap Rudy Susmanto.
Rudy mengungkapkan, telah mempersiapkan lahan pengganti untuk warga Bojong Koneng dalam proses relokasi.
“Saat itu kita pernah bikin sebaran mitigasi bencana daerah rawan bencana di Bojong Koneng, maka Sentul City pada saat itu mempersiapkan lahan pengganti untuk relokasi rumah warga,” pungkasnya.(*)