“Kami sangat antusias untuk berbagi kegembiraan dari permainan tradisional dan mendukung ekonomi lokal,” kata Raddinna.
Sebelum pelaksanaan acara utama ini, mahasiswa LSPR mengadakan Pasir Eurih Goes to School ke beberapa sekolah dasar di wilayah Bogor untuk mensosialisasikan Kaulinan Pasir Eurih pada 10 sampai 14 Juni 2024.
“Ada 121 siswa siswi dari 11 sekolah dasar di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor yang mengikuti acara Kaulinan Pasir Eurih,” terang Raddinna.
Adapun delapan permainan tradisional mulai egrang, bebeletokan, sumpit, jepret, bakiak, galasin dan lainnya yang diperkenalkan serta diikuti para pelajar di setiap rumah warga.
Selain pelbagai permainan tradisional khas Desa Pasir Eurih, acara tersebut turut diramaikan para UMKM yang menyajikan jajanan khas dan hasil karya dari Desa Pasir Eurih.
Sementara itu, Ketua Desa Wisata Desa Pasir Eurih, Deden Supandi mengatakan, permainan tradisional di era saat ini sudah sangat minim digemari oleh masyarakat terutama anak-anak.
Untuk itu, pihaknya bersama mahasiswa LSPR ingin memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat terutama anak-anak agar tidak luntur di tengah arus globalisasi.
“Kami bersama mahasiswa inisiatif untuk meningkatkan dan mempromosikan permainan tradisional ini, jika dalam bahasa Sunda hayu urang maen,” ucap Deden. (*)