Rangkaian Acara Cap Go Meh 2025 di Bogor Perayaan BSF-CGM 2025 akan diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya yang menggabungkan seni Tionghoa dan Nusantara, antara lain:
- Parade Seni Budaya Nusantara
- Pertunjukan Liong dan Barongsai
- Penampilan Marching Band
- Atraksi Ogoh-ogoh
- Pertunjukan Marawis
- Festival Kuliner Khas Tionghoa dan Nusantara
Sejarah Cap Go Meh Menurut informasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Cap Go Meh merupakan hari ke-15 dan penutup perayaan Tahun Baru Imlek. Nama “Cap Go Meh” berasal dari bahasa Hokkien, di mana “Cap” berarti sepuluh, “Go” berarti lima, dan “Meh” berarti malam.
Perayaan ini berawal dari ritual penghormatan kepada Dewa Thai Yi pada masa Dinasti Han sekitar abad ke-17.
Awalnya dirayakan secara tertutup di istana, namun setelah Dinasti Han berakhir, Cap Go Meh mulai dirayakan oleh masyarakat umum.
Di Indonesia, perayaan ini berpadu dengan budaya lokal, menjadikannya semakin meriah dengan berbagai atraksi dan pertunjukan seni.
Cap Go Meh tidak hanya menjadi perayaan masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan lintas budaya yang memperkuat keberagaman di Indonesia. (*)