Sebagai pusat regional biologi tropis, terang Zulhamsyah, SEAMEO BIOTROP memiliki program untuk meningkatkan pelestarian Biodiversitas.
Dengan visi untuk menjadi pusat yang terkemuka dalam manajemen biodiversitas berkelanjutan di Asia Tenggara, SEAMEO BIOTROP juga mendorong manajemen berkelanjutan dari pemanfaatan biodiversitas.
Melalui kerja sama dengan ISAAA melalui IndoBiC, SEAMEO BIOTROP terlibat dalam komunikasi dan implementasi bioteknologi untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memahami produk bioteknologi dan risikonya.
Lebih lanjut dijelaskan, ASCA sebuah inisiatif peningkatan kapasitas yang diorganisir oleh MABIC dan ISAAA Inc. ASCA diharapkan menjadi sebuah platform bagi saints dan regulator di Asia untuk meningkatkan kompetensi di bidang regulasi dan kebijakan yang terkait dengan bioteknologi.
“Inisiatif ini bertujuan untuk membekali pemangku kepentingan di Asia dengan mendorong regulasi berbasis sains yang mendukung Research and Development, komersialisasi, dan pertukaran, terutama di negara berkembang,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Global Coordinator BioTrust-ISAAA, Dr. Mahaletchumy Arujanan mengatakan, saat ini masyarakat global mengalami berbagai tantangan, seperti kenaikan harga barang dan makanan yang tidak mencukupi. Hal ini tentunya menjadi penting untuk ditangani dan dicarikan solusinya.
Dirinya pun melihat bioteknologi sebagai sebuah problem solver. Terlebih, saat ini didukung green teknologi agar tidak merusak planet bumi. Selain itu, bioteknologi juga memberikan kemudahan, seperti pada bidang pertanian.
Sementara itu, Manager HCID SEAMEO BIOTROP, Dewi Suryani menuturkan, bahwa kegiatan kolaborasi ini lebih difokuskan pada mengkomunikasikan tentang pentingnya bioteknologi. Sehingga saat ini tidak untuk menciptakan produk bioteknologi.
“Kami lebih fokus kepada pendidikan dan juga media pembelajaran. Saat ini kami mengkomunikasikan tentang bioteknologi kepada masyarakat baik di Indonesia maupun Malaysia dan negara lainnya. Yang produksi saat ini adalah swasta. Sedangkan perusahaan milik negara yang sudah menghasilkan produk bioteknologi PTPN 11 Jawa Timur yaitu tebu tahan kering. Ada juga jagung tahan hama yang sudah dilepas,” pungkasnya.