Bogor24Update – SDN 1 Cipayung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, mengalami kerusakan cukup parah akibat terdampak proyek perumahan di kawasan tersebut.
Proyek yang dikerjakan PT Dwi Agra Sejahtera itu menyebabkan luapan banjir masuk ke sekolah dan mengakibatkan tembok ambruk.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebutkan bahwa peristiwa yang menimpa sekolah pada Jumat 2 Mei 2025 itu saat ini sedang dalam tahap pemeriksaan.
“Kita menindaklanjuti beberapa hari yang lalu terjadi banjir di SDN 1 Cipayung yang terdampak dari pembangunan pengembang perumahan,” ujar Rudy kepada wartawan saat meninjau lokasi, Senin 5 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa izin perusahaan yang mengerjakan proyek perumahan tersebut akan dievaluasi.
Karena menurut Rudy, kejadian itu cukup parah dan juga berimbas ke enam unit rumah warga kebanjiran.
“Tentunya kalau secara perizinan lengkap. Pertama kita bakal mengevaluasi terkait perizinan-perizinan yang keluar, yang kedua lalu tindak lanjut supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” jelasnya.
“Perizinan sebenarnya sudah keluar dari beberapa tahun lalu dan sudah sesuai dengan ketentuannya, tetapi kita harus melihat secara menyeluruh. Jika hanya melihat secara paper diatas kertas izin-izin lengkap, tapi izin-izin lengkap ini harus ada tahapan-tahapan yang dipenuhi,” sambungnya.
Rudy menyebut, saat ini pihak perusahaan telah bersedia mengganti rugi kerusakan yang terjadi di SDN 1 Cipayung.
“Yang memperbaiki pengembang, bukan hanya memperbaiki tembok yang roboh, tetapi memperbaiki toilet, dan infrastruktur penunjang yang ada di SDN 1 Cipayung. Bukan kesadaran dari Pemkab Bogor tapi kesadaran dari pengembang, kami bersama DPRD Kabupaten Bogor akan tetap mengevaluasi bersama-sama terkait perizinan yang ada,” jelasnya.
Sementara, Kepala SDN 1 Cipayung, Endin Saepudin menyebut, kerusakan yang terjadi pada sekolahnya menimpa beberapa fasilitas. Termasuk kursi dan meja belajar di ruang kelas.
“Pagar tembok sekolah bagian belakang, WC sekolah 10 lokal, gerbang besi depan dan belakang, mesin air jet pump, paving block, kursi dan meja 8 set, 3 unit pemadam kebakaran, dan lapangan upacara,” ungkap Endin.
Ia berharap perbaikan dan penggantian fasilitas segera dilakukan agar siswa dan guru merasa nyaman saat melakukan aktivitas belajar mengajar. (*)