“Jadi sherif dan wakilnya itu turun tangan untuk menghalau bandit-bandit itu untuk pergi dan dibantu oleh suku Indian. Dan tadi juga ada atraksinya seperti ada ledak-ledakan dinamit dan ada dari suku indian yang memanah,” paparnya.
Sementara itu, General Manager TSI Bogor, Lies Yuwati mengakui sarana prasarana pertunjukan cowboy didatangi langsung dari luar negri.
“Ya cowboy nggak boleh cowboy Jawa, harus benar-benar cowboy yang asli yang dari western sana,” tambahnya.
Bukan tanpa sebab hal itu perlu didatangkan dari luar negeri, Lies mengungkapkan, ada perbedaan teknik-teknik permainan dan juga cara menyatukan atraksi di satu arena.
“Ya teknik permainannya, kemudian juga cara bagaimana show itu mengkolaborasikan antara rodea dan riding yang lain supaya bisa menyatu seperti di negaranya, bahkan di sini lebih bagus dari di sana,” paparnya.
Lies juga menyebut pertunjukan cowboy ini merupakan pertunjukan nomor satu dengan pertunjukan yang ditampilkan.
“Ini nomor satu kita pionir. dari cowboy nya banyak ciri khasnya, ciri khasnya, unicorn-nya, tekniknya, permainannya, game-nya adalah semuanya real kudanya juga bukan kuda asal-asalan kudanya bagus,” tandasnya. (*)