Bogor24Update – SMP Mardi Waluya Cibinong memberikan keterangan pers terkait motif siswanya yang melakukan pemukulan terhadap SMPN 1 Kota Bogor dalam turnamen SDH Basketball Cup 2025.
Kepala SMP Mardi Waluya Cibinong, Rina Astuti menegaskan bahwa tidak ada motif tertentu pada peristiwa pemukulan yang dilakukan siswa berinisial RCS tersebut selain karena saat itu tempo atau jalannya berlangsung sengit, sehingga pelaku terbawa emosi
“Tidak ada (motif apa-apa), tidak sengaja. Jadi, memang spontanitas,” ujar Rina Astuti kepada wartawan di sekolahnya, Senin 24 Februari 2025.
Akibat kejadian itu, pihak SMP Mardi Waluya Cibinong telah memberikan skorsing selama satu bulan atau 30 hari kepada RCS.
Selama masa skorsing, lanjut Rina, siswa tersebut juga diwajibkan untuk mengikuti program pembinaan yang telah disusun oleh pihak sekolah.
“Program ini meliputi pelatihan emosional, psikologis, dan pembinaan karakter yang lebih mendalam untuk memastikan siswa yang bersangkutan dapat memperbaiki perilakunya yang bakal didampingi pendamping dari rumah retret,” jelasnya.
Tak hanya itu, RCS juga dikeluarkan dari tim basket dan tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket selama masih menjadi peserta didik SMP Mardi Waluya Cibinong.
“Apabila didapati melakukan kekerasan lain, maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari sekolah. Kemudian, RCS juga dipertimbangkan kembali untuk menerima Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dari sekolah,” tuturnya.(*)