Bogor24update – Komisi II DPRD Kota Bogor melakukan rapat bersama untuk mencari solusi atas polemik pembangunan Plaza Bogor.
Rapat tersebut menghadirkan direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) dan perwakilan pedagang yang saat ini masih bertahan di Plaza Bogor.
Rapat dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Anita Primasari Mongan dengan diikuti wakilnya Jatirin serta anggota Muaz HD, Ujang Sugandi, R. Oyok Sukardi, Mahpudi Ismail, dan Rizal Utami.
Anita Mongan mengungkapkan, dari rapat tersebut, Komisi II DPRD Kota Bogor sudah menemukan titik tengah atas keinginan pedagang dan Perumda PPJ terkait rencana relokasi pedagang Plaza Bogor.
“Sudah (ada titik temu) sebenarnya, yang diharapkan pedagang itu adalah tempat penampungan pada saat itu dibangun. Nah, tempat penampungannya mereka berharap nggak jauh, dekat-dekat situ. Kan kalau Blok F sama B kan agak jauh. Jadi kemungkinan akan di Pasar Bogor,” kata Anita dalam keterangannya, Jumat, 9 Juni 2023.
Namun, ia menilai kondisi Pasar Bogor masih jauh dari kata layak untuk menampung para pedagang Plaza Bogor.
Dengan begitu, komisi II meminta Perumda PPJ untuk merapihkan agar para pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan pembeli bisa berbelanja dengan aman.
Tak hanya itu, Anita juga dengan tegas memastikan akan mengawal kebijakan dari direksi Perumda PPJ terkait insentif harga sewa bagi para pedagang yang direlokasi ke Pasar Bogor.
“Jadi itu aja sih. Perumda PPJ komitmen, dan kami kawal komitmen itu. Saya tunggu beritanya hari ini yang terkait biaya sewa,” ucap Anita.
Diketahui dari hasil rapat proses pembangunan Plaza Bogor akan memakan waktu 1,5 tahun. Hal ini akan berdampak kepada penurunan pendapatan dari Perumda PPJ sehingga berpengaruh terhadap kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor.
Terkait hal tersebut, Anita menekankan kepada Perumda PPJ untuk meminimalisir akan potensi terjadinya kehilangan pendapatan.
“Betul, PD Pasar juga sudah menyatakan mereka kehilangan hampir 50 persen dengan ini begini. Jadi makanya kita berharap para pedagang mau kerja sama juga, karena itu kan masuk lumayan walaupun cuma 50 persen. Paling tidak, ada,” ujarnya.