Bogor24Update – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor angkat suara terkait banyaknya keluhan yang disampaikan orang tua siswa mengenai rumitnya mengakses server Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Seperti diketahui, pendaftaran SPMB telah dilaksanakan sejak hari pertama pada Selasa, 1 Juli 2025 lalu dan akan berakhir pada Jumat, 4 Juli 2025.
Namun, hingga hari ketiga SPMB berlangsung, sejumlah wali murid masih terus berdatangan ke Kantor Disdik Kabupaten Bogor untuk mengurus beberapa kendala saat proses pendaftaran.
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi (Kasi) Peserta Didik Kabupaten Bogor, Muchlis mengakui bahwa banyak keluhan yang disampaikan kepada pihaknya terkait SPMB.
“Kalau terkait sistemnya saya harus cek dulu ke bagian servernya, tapi kalau dilihat dari sisi Disdik ya kita siap melayani aja memberikan bantuan ke orang tua yang kesulitan mendaftar,” ujar Muchlis kepada wartawan, Kamis, 3 Juli 2025.
Adapun, menurut Muchlis, banyaknya keluhan itu muncul dari pelimpahan kasus yang sebelumnya ditangani pihak sekolah.
“Ada asumsi kalau dikerjain di sekolah takutnya begitu dia masuk dikira dibantu sekolah, tapi di dinas kita layani kok dibantu pendataannya,” ucapnya.
Untuk menjawab banyaknya keluhan yang masuk, Muchlis menyediakan help desk khusus SPMB hingga 12 Juli 2025 mendatang.
“Kita buat help desk itu sampai 12 Juli 2025, tapi kan pengumuman itu 9 Juli 2025, takutnya ada yang kurang jelas dan kurang hal lainnya bisa kita jelaskan (melalui help desk SPMB),” tuturnya.
Muchlis menyebut, keluhan yang masuk itu hanya sebagian kecil dari ribuan pendaftar SPMB yang sisanya berjalan lancar.
“Kalau dihitung kalkulasi secara total keseluruhan, jumlah pendaftar ga sebanding dengan 100 sampai 150 (keluhan). Tapi di luar sana banyak ribuan yang mendaftar, artinya dari sisi persentase masih kecil yang ke Disdik itu,” cetusnya.
Menurut Muchlis, menumpuknya wali murid di Kantor Disdik Kabupaten Bogor sebagian kurang mengerti Information Technology (IT).
“(Mengurus SPMB) bisa di rumah kan online itu mah, kalau orang tua memahami kapasitas IT bisa di rumah itu mah,” pungkasnya.(*)