Bogor24Update – Terkait dugaan keracunan makanan yang menimpa siswa sekolah dasar negeri di wilayah Kecamatan Bogor Selatan pada Jumat 14 November 2025, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batutulis, Budi, akhirnya angkat bicara.
Dugaan keracunan ini muncul setelah para siswa menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan oleh SPPG tersebut. Mereka pun dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.
Budi menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab para siswa mengalami gejala muntah-muntah.
Ia menyebut, bahwa seluruh proses pengolahan makanan telah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Saya sendiri juga tidak tahu, karena pada dasarnya kita sudah menjalankan semuanya sesuai SOP. Tapi memang katanya ayamnya bau, dan saat ini sedang dites,” ujar Budi saat ditemui di Puskesmas Bogor Selatan, Jumat, 14 November 2025.
Ia juga mengakui bahwa beberapa siswa mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan tersebut. Namun, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.
“Tetapi yang jelas kita sedang melakukan pengecekan. Nantinya juga akan ada klarifikasi, termasuk pemeriksaan ke tempat kita,” tuturnya.
Terkait standarisasi proses pemasakan, Budi menegaskan bahwa SPPG Batutulis telah menerapkan pengawasan ketat sesuai ketentuan. Mulai dari penggunaan pintu dan tirai PPC hingga pengamanan lain untuk mencegah kontaminasi.
“Selalu dijaga, ada SOP-nya, mulai dari pintu PPC, tirai PPC dan sebagainya, seperti pengamanan agar tidak ada lalat. Ayam yang digunakan juga ayam baru,” ungkap Budi.
Lebih lanjut, kata Budi, SPPG Batutulis selama ini melayani sekitar 15 sekolah di wilayah Kecamatan Bogor Selatan. Namun, dugaan keracunan ini hanya terjadi pada dua sekolah.
“Untuk total muridnya mungkin Bapak sudah tahu. Gejala yang dialami sebagian besar adalah muntah-muntah. Ada yang setelah dicek langsung pulang dan ada juga beberapa yang merasa tidak enak badan,” terangnya.
“Mudah-mudahan hasil tesnya segera keluar supaya kita bisa mengetahui penyebabnya,” tutupnya. (*)



















