Bogor24update – Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melaksanakan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) Polio putaran kedua pada anak berusia 0-59 bulan.
Sub PIN putaran kedua dilaksanakan selama tujuh hari mulai 22 sampai 29 Mei dan lima hari sweeping pada 30 Mei sampai 5 Juni.
Adapun tempat pelaksanaan Sub PIN putaran kedua, yakni di 25 Puskesmas, 981 Posyandu, 22 Rumah Sakit, dan di 96 satuan pendidikan (PAUD dan TK) yang ada di Kota Bogor.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan Sub Pin Polio putaran pertama telah dilakukan pada 3 sampai 18 April dengan sasaran anak usia 0-59 bulan, yaitu sebanyak 84.983. Pada kegiatan itu telah memberikan vaksin nOVP2 kepada 79.287 sasaran (93,3%)
Sesuai arahan Dinkes Jawa Barat untuk kabupaten kota yang belum mencapai target minimal ≥95%, lanjut Retno, maka dilakukan sweeping dan Kota Bogor pada 12 sampai 17 Mei mendapatkan capaian menjadi 80.030 (94,2%).
Pada Sub PIN Polio putaran kedua, kata Retno, sasaran Kota Bogor adalah anak usia 0-59 bulan sebanyak 84.983 dengan pencapaian target sekurang-kurangnya adalah 95%.
Petugas akan melakukan identifikasi sasaran yang telah mendapatkan dosis pertama dan memastikan seluruh anak tersebut mendapatkan dosis kedua pada putaran kedua dengan interval minimal empat minggu.
“Sasaran yang belum mendapatkan dosis pertama saat putaran pertama serta bayi yang baru lahir saat pelaksanaan putaran kedua akan segera diberikan dosis pertama
dan dosis kedua diberikan dengan interval empat minggu,” katanya dikutip Jumat, 19 Mei 2023.
Dia menambahkan, jenis vaksin yang digunakan dalam Sub PIN Polio adalah nOPV 2 produksi dari PT. Biofarma dengan diberikan dua tetes ke dalam mulut dan dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi rutin.
“Vaksin nOPV 2 ini hanya digunakan pada saat Sub PIN KLB Polio tipe 2 dan pemberian vaksin nOPV 2 ini tidak berbayar alias gratis,” jelas Retno.
Persiapan Sub PIN Polio Kedua
Untuk menyukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua ini, sebagai persiapan pihaknya membuat rencana tindak lanjut, di antaranya pertemuan monitoring dan evaluasi (monev).
Selain itu, rencana pelaksanaan bersama lintas program, dan lintas sektor tentang pelaksanaan pada Sub PIN Polio, mempersiapkan kebutuhan logistik dan sumber daya, jadwal pelaksanaan melalui pemetaan microplanning, promosi dan edukasi ke masyarakat, baik secara langsung maupun melalui kanal-kanal media sosial Dinkes dan Pemkot Bogor.
“Peran serta lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh agama sangat diharapkan untuk pelaksanaan Sub PIN Polio ini dalam bentuk ikut mensosialisasikan Sub PIN Polio,
menyebarluaskan informasi terkait keamanan, efektifitas dan ikut memobilisasi masyarakat yang menjadi sasaran Sub PIN Polio agar datang ke pos pelayanan Sub PIN Polio,” katanya.
Dinkes Kota Bogor juga menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sub PIN Polio sebagai bentuk proteksi terhadap bahayanya Polio bagi anak dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
“Selanjutnya, kenali gejala khas dari polio, yaitu lumpuh layuh akut dan melapor ke fasilitas kesehatan terdekat untuk ditatalaksana agar rantai penularan
bisa dihentikan,” tandasnya.