Bogor24update – Penjaga gawang Persikabo 1973 Syahrul Trisna dan Dicky Indrayana memiliki jawaban kompak ketika ditanya soal persaingan ketat sebagai penjaga gawang nomor 1 Persikabo 1973.
Baik Syahrul Trisna dan Dicky Indrayana saat ini dalam keadaan yang onfire. Dicky tercatat sudah melakukan 6 kali penampilan dan pernah menjadi best eleven di BRI Liga 1. Syahrul Trisna meski baru dua kali tampil hingga pekan ke 8, tampil apik pada laga melawan Borneo FC.
Supporter pun melihat Persikabo 1973 penampilan dua penjaga gawang sama hebatnya ketika berada di bawah mistar. Hal itu membuat posisi nomor satu penjaga gawang di Persikabo 1973 sulit ditebak.
Namun bagi Dicky Indrayana dan Syahrul Trisna, kondisi tersebut justru baik untuk tim. Hal itu bisa saling mengisi untuk menghadapi kompetisi BRI Liga 1 pada musim ini. Terlebih Syahrul Trisna diketahui, menjadi pilihan juga bagi pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong untuk dipanggil ke Timnas.
“Itu bagus buat tim, kita bisa saling mengisi kompetisi di tahun ini. Dan tim Persikabo 1973 semakin kuat,” kata Syahrul saat diwawancara bogor24update.
Terkair persaingan, lanjut Syahrul, setiap penjaga gawang memiliki kelebihan dan kekurangan. Perihal pilihan pelatih, kembali kepada pelatih.
“Saya sedikit pun tidak merasa tersaingi, kita sebagai pemain mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk main atau tidaknya kita serahkan ke pelatih. Yang pasti kita satu keluarga dengan tujuan yang sama, untuk tim persikabo,” ucap Syahrul.
Sementara bagi Dicky Indrayana, di Persikabo 1973 ada 4 penjaga gawang. Semua penjaga gawang yang terdaftar di Persikabo 1973 memiliki kemampuan yang sama rata dan semuanya siap untuk bermain.
“Mungkin bukan hanya dua yah, tapi semua kiper yang terdaftar di Persikabo 1973. Hanya saja kembali lagi kepada keputusan pelatih siapa yang akan dipasang di pertandingan,” katanya saat berbincang dengan Bogor24update.
Menurutnya, lanjut Dicky, seluruh penjaga gawang yang ada selalu mensupport dan mendoaan siapapun yang menjadi pilihan pelatih untuk bermain.
“Kita (penjaga gawang) di sini slalu berdiskusi masalah ini bahwa kita adalah satu keluarga yang harus saling support dan menjaga satu sama lain. Jadi kami di sini bukan menganggapnya sebuah persaingan, melainkan sebagai partner kerja. Jadi ketika si A/B dipasang, kiper yang lainnya harus mensupport, mendoakan dan tentunya selalu siap, itu yang kami jaga selama ini di sini,” jelasnya.(*)