Bogor24Update – Berwisata di Kebun Raya Bogor tidak semata untuk mencuci mata, melainkan bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang aneka tanaman. Salah satunya di Taman Nepenthes.
Di Taman Nepenthes ini para pengunjung dapat menemukan lebih dari 50 jenis tanaman kantong semar yang merupakan genus tanaman karnivora atau pemakan serangga.
Tanaman dari jenis ini memakan mangsanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi melalui kantong yang menyerupai bentuk labu dengan bagian ujung yang membesar.
“Taman ini baru dibuka, tanaman nepenthes biasa tumbuh di daerah yang terbuka, lembap dan miskin hara dan di taman ini terdapat banyak spesies tanaman,” kata General Manager Corporate Communication Kebun Raya, Zaenal Arifin, Minggu, 6 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, tanaman kantong semar ini tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berasal dari pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan serta Papua.
Selain itu, di taman ini juga dilakukan perawatan dan pelestarian ke kantong semar dari pulau Kalimantan, antara lain Nepenthes Hispida, Nepenthes Rafflesiana, dan Nepenthes Reindwardriana.
“Taman ini dibuat untuk mengedukasi pengunjung tentang tanaman pemakan serangga, dan karena baru jadi sering dikontrol,” papar Zaenal.
Jenis tanaman ini memiliki penyebaran atau habitat yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena nepenthes dibagi dalam dua jenis, yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walaupun kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi.
“Jadi tanaman ini, yang saya tahu spesies tersebut yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi atau dengan ketinggian 3.520 m,” ujar dia.
Bagi pengunjung bisa merasakan atau bagaimana karakteristik dari tanaman nepenthes ini. Bisa juga menjadi lokasi untuk berfoto ketika datang ke Kebun Raya Bogor.
“Kalau untuk berswafoto sangat bagus, dan setiap pengunjung banyak yang datang ke lokasi ini,” katanya.
Taman Nepenthes merupakan taman tematik dari sekian taman yang ada di Kebun Raya Bogor. Setiap akhir pekan di taman ini pengunjung bisa mencapai 4.000 orang.