Bogor24Update – Seorang warga di Kelurahan Kedungjaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, meninggal dunia setelah disengat tawon vespa.
Korban diketahui bernama Mahpudin (50) disengat tawon saat membantu untuk mengevakuasi sarang tawon di rumah warga, Rabu, 21 Februari 2024 sekira pukul 11.00 WIB.
“Kejadian kemarin, itu (korban) mau ngambil sarang tawon, tetapi sebelum sampai sudah diserang (tawon), mungkin karena terganggu,” terang Ketua RT01 RW04 Kelurahan Kedungjaya, Saefulloh kepada awak media, Kamis, 22 Februari 2024.
Ia mengatakan, kawanan tawon menyerang korban secara tiba-tiba yang muncul dibalik genting. Korban disengat di bagian tangannya.
“Awalnya naik tangga ke atap, pas mau angkat genting tiba-tiba (korban) diserang lebah ke tangan-tangan sambil kencing di situ dan dibantu adik iparnya,” katanya.
Kawanan tawon menyerang korban hingga berada di bawah. Bahkan korban sempat jatuh tersungkur begitu sudah merasakan sengatan tawon.
“Banyak sengatannya, ada sepuluh lebih, tangan aja, terus dibelakang, dia pakai baju tipis, masuk itu jarum lebahnya,” ungkapnya.
Baca juga : Tersengat Koloni Tawon Vespa, Warga di Kota Bogor Tewas
Korban sempat mendapat penanganan dokter setempat sebelum kemudian dilarikan ke rumah sakit.
“Di Rumah Sakit Islam ditangani, ternyata nggak lama meninggal,” kata Saefuloh.
Ia menjelaskan, korban yang merupakan marbot masjid menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 20.00 WIB.
“Kejadiannya jam 11, meninggal jam 8 malam,” terangnya.
Ia mengatakan, keberadaan sarang tawon yang menempel di atap rumah tersebut baru diketahui pekan kemarin.
Pemilik rumah pun lantas melaporkan kepada pengurus setempat dan ditindaklanjuti ke pemadam kebakaran.
“Pemilik rumah laporan ke saya lalu ke Damkar. Damkar nanti kita tangani, ternyata hampir empat harian hujan, dan ini harus ditanganinya malam nggak bisa siang,” katanya.
Kata Saefulloh, diduga korban ketika itu mau membantu saja agar asbes rumah warga tidak hancur sama tangga.
Namun, korban berinisiatif melakukan evakuasi sarang tawon hingga peristiwa nahas tersebut terjadi.
“Karena lama menunggu Damkar, karena kesibukan, karena cuaca hujan, akhirnya dia (korban) inisiatif sama punya rumah membantu itu dan terjadi,” tandasnya. (*)