Bogor24update – Pemerintah Kota Bogor menggarap 10 program strategis pembangunan di tahun ini. Salah satunya pembangunan Museum Pajajaran Kota Bogor.
Termaktub dalam laman LPSE Kota Bogor, proyek bernama pembangunan Museum Pajajaran Kota Bogor dimenangkan PT Titian Usaha Graha Utama dengan nilai Rp14,7 miliar.
Saat ini, tahapan masa sanggah hingga 12 Juni mendatang. Diketahui, ada 47 perusahaan sebagai peserta tender. Namun hanya dua perusahaan yang mengajukan harga penawaran.
Keduanya, yakni PT Titian Usaha Graha Utama dan PT Yasuba Dwi Perkasa senilai Rp15,2 miliar dari pagu anggaran Rp16 miliar bersumber dari APBD 2023.
Menurut Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah Kota Bogor Cecep Zakaria, ada 10 paket strategis dan prioritas dari wali Kota Bogor pada tahun anggaran 2023 ini.
Rinciannya, 7 paket di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sedangkan 1 paket masing-masing ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayan (Disparbud), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, dan Dinas Pendidikan (Disdik).
“Salah satunya pembangunan Museum Pajajaran Kota Bogor oleh Disparbud, nilai pagunya Rp16 miliar. Sejauh ini proses lelangnya sudah masuk, sudah ada pemenang dan masuk masa sanggah,” kata Cecep dikutip Jumat, 9 Juni 2023.
Ia mengakui program strategis pembangunan dengan anggaran Rp16 miliar tersebut hanya ada dua peminat.
“Ya seperti museum cuma dua yang memasukkan penawaran,” kata Cecep.
Menurutnya, sesuai Perpres 16/2018 yang diubah dengan Perpres 12/2021, proses tender atau lelang bisa dilanjutkan meskipun ada dua perusahaan yang mengajukan penawaran harga.
“Bahkan yang memasukkan penawaran satu pun bisa lanjut terus. Sepanjang dokumen administrasi, kualifikasi, teknis, harga penawaran sesuai dengan ketentuan dan kriteria,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Disparbud Kota Bogor Iceu Pujiati menjelaskan, pembangunan Bumi Ageung Batutulis (Museum Pajajaran Kota Bogor) dengan luas 3.248 meter akan dikerjakan tahun ini.
“Karena ini harus dilelang, sekarang prosesnya sudah masuk ke PBJ untuk lelang konsultan pengawas dan konstruksinya,” ujar Iceu, waktu itu.
Iceu mengatakan, jika pelaksanaan pembangunan tidak ada halang melintang diperkirakan November, Bumi Ageung Batutulis akan rampung dan Desember sudah bisa diresmikan.
Bumi Ageung Batutulis ini, kata Iceu, bagian dari kawasan di situs Batutulis. Di Bumi Ageung Batutulis ini akan ada museum atau galeri yang diisi dengan replika benda-benda pusaka dari Kerajaan Pajajaran, ada diorama dan storyline sejarah Bogor.
“Nanti di kawasan itu selain situs Batutulis, ada juga amphitheater, kafe, taman, rooftop dengan view gunung salak yang bisa dinikmati pengunjung Bumi Ageung Batutulis,” ujarnya.
Ia menerangkan, pembangunan Bumi Ageung Batutulis ini bagian dari ikhtiar Pemkot Bogor dalam memberi edukasi kepada warga, tak terkecuali generasi muda yang mana pada masa lampau Kota Bogor mempunyai sejarah erat dengan Kerajaan Pajajaran.
Tak hanya edukasi, Bumi Ageung Batutulis juga menjadi proyeksi destinasi wisata baru gratis di Kota Bogor sebagai bagian dari penunjang situs Batutulis.
“Kami berharap Bumi Ageung Batutulis ini bisa jadi tempat edukasi terkait situs dan sejarah Bogor juga menjadi destinasi wisata yang bisa dinikmati gratis warga Kota Bogor dan luar Kota Bogor pada 2024 mendatang,” tandasnya.