Bogor24update – Pembangunan terminal Baranangsiang memasuki babak baru. Rencana pembangunan terminal Baranangsiang yang sempat tertunda belasan tahun bakal dikerjakan mulai tahun ini.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) yang selama ini mendapatkan konsesi untuk pengelolaan terminal Baranangsiang.
Dalam pertemuan tersebut, kata Dedie, ada dua hal yang mengemuka yang membuat cukup lama proses pembangunan terminal Baranangsiang. Salah satunya adalah mengenai legal opinion terkait jangka waktu jangka waktu kerja sama Build Operate Transfer (BOT).
Berkaitan hal itu, lanjut Dedie, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan telah mendapatkan legal opinion dimaksud dari Kejaksaan Agung.
“Jadi diputuskan (jangka waktu kerja sama) BOT itu diawali lagi tahun 2023 ini untuk 25 sampai 30 tahun kedepan,” imbuh Dedie, Rabu, 8 Maret 2023.
Dia melanjutkan, hal lain bahwa dalam manajemen PT PGI selaku konsesi untuk pengelolaan terminal Baranangsiang terjadi perubahan pemegang saham.
“Konsesinya kan sejak dulu diberikan ke PT PGI, dan di dalam manajemen PT PGI ada perubahan pemegang saham, kemarin dilaporkan ke pak wali dan saya, dan mereka siap untuk segera melaksanakan pembangunan,” ujarnya.
Namun Pemkot Bogor memberikan catatan kepada pelaksana harus menyelaraskan dengan Transit Oriented Development (TOD) Light Rail Transit (LRT) serta rencana dukungan bagi sistem transportasi perkotaan Trem Kota Bogor.
Saat disinggung soal konsep pembangunan, Dedie mengatakan sama seperti perencanaan awal, di mana bakal dibangun beberapa fasilitas di terminal Baranangsiang.
“Kalau menurut saya karena memang dari awalnya sudah ada hitungan investasi, tentu mereka membangun harus ada pengembalian investasi. Ada pusat perbelanjaan, sentra UMKM, kemudian ada kegiatan pendidikan, termasuk juga mungkin ada apartemen,” katanya.
Ia juga memastikan pembangunan terminal Baranangsiang dimulai tahun ini dengan makan waktu selama tiga tahun. Namun dalam pelaksanaannya, terminal tetap berfungsi di tempat tersebut.
“Tidak dipindahkan, kalau dulu dipindahkan ke Wangun, jadi sekarang yang depan dikosongkan, terminal pindah ke belakang. Setelah beres, pindah ke depan, di belakang dibangun. Jadi dua tahap,” tandasnya. (Haris)