Bogor24Update – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada tiga warga yang sempat terdeteksi terinfeksi cacar monyet atau monkeypox.
Ketiga warga tersebut tersebar di beberapa wilayah. Seperti Kecamatan Ciampea, Cibungbulang dan juga Kecamatan Cileungsi.
Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Bogor, Luki Gema Safari menegaskan bahwa ketiga warga tersebut telah menjalani serangkaian tes. Hasilnya, ketiganya negatif cacar monyet.
Tes pertama, kata dia, dilakukan terhadap warga Ciampea. Pasien ini didapati berdasarkan laporan dari puskesmas di Kota Bogor. Setelah diperiksa, hasilnya negatif cacar monyet namun namun positif HIV.
“Sampelnya (sudah kami periksa) ada lima. Yang pertama swab tenggorokan seperti covid, kemudian anus, serum darah, lesi yang luka-luka, dan keropeng terkelupas,” jelas Luki kepada wartawan
Kemudian laporan yang kedua pada dugaan infeksi yang sama didapat Dinkes Kabupaten Bogor dari Puskesmas Pasir Angin Cileungsi. Di sini, warga ditemukan dengan gejala trombositnya drop akhirnya dilarikan ke RS Cileungsi, namun tak terdeteksi HIV pun dengan cacar monyet.
Kemudian, ketiga, serupa dengan temuan pertama di Kota Bogor, pasien asal Cibungbulang saat berobat HIV nya di rumah sakit yang ada di Kota Bogor.
“Dia sedang pengobatan HIV, sipilisnya (penyakit menular kelamin) positif, dia mengakui LSL (Laki Suka Laki) juga,” terang Luki.
Namun dari hasil pemeriksaan cacar monyet, kata Luki, pasien asal Cibungbulang ini dinyatakan bebas dari penyakit tersebut.
“Pemeriksaan spesimen atau sample yang kita kirim lebih fokus ke monkeypox, hasilnya negatif,” ungkap Luki.
Di samping itu Luki menjelaskan, penularan cacar monyet atau monkeypox itu terpapar dengan cara bersentuhan melalui kulit dan juga berada di kelompok-kelompok tertentu.
“Memang cacar monyet tingkat kematiannya hanya 0,01 persen karena memang lagi booming saja dan tertularnya pun sekarang lebih ke kelompok orang tertentu,” jelasnya.(*)