Bogor24Update – Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia (Menko PM), Muhaimin Iskandar meninjau kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) Bogor, Jalan Pangeran Sogiri, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Rabu, 12 November 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Muhaimin menegaskan pentingnya memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia industri agar lulusan sekolah memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“Jadi saya telah melihat-lihat pembelajaran di SMA ini, kita harus terus meningkatkan kerja sama dunia pendidikan dengan dunia industri. Pendidikan tidak boleh terpisah dari industri agar lulusan pendidikan formal sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Itulah yang disebut link and match,” ujar Muhaimin kepada awak media.
Ia menjelaskan pemberdayaan yang sesungguhnya ada pada penyelarasan kurikulum dengan bakat dan minat siswa sejak dini. Menurutnya, sekolah perlu mengenali potensi dan talenta anak didik sejak awal dan membantu merencanakan masa depannya.
“Sekolah perlu mendeteksi potensi dan talenta anak didik sejak awal, lalu mendiskusikan rencana masa depannya. Dengan begitu, ketika mereka masuk SMA atau SMK, pilihannya sudah sesuai dengan rencana masa depan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin juga mengapresiasi SMAK Bogor sebagai salah satu sekolah yang telah berhasil menjalin kerja sama erat dengan dunia industri.
“Di SMAK Bogor ini, saya melihat levelnya sudah tinggi, sudah seimbang, dan menjadi bagian integral dari dunia industri. Ini contoh SMK terbaik di Indonesia yang patut dicontoh, karena kerjasamanya sudah sesuai dengan kebutuhan okupasi,” ujarnya.
Selain itu, Muhaimin juga menyoroti program SMK Go Global, yang bertujuan memberdayakan lulusan SMK agar terserap di dunia kerja, termasuk di luar negeri. Program ini, kata dia, berangkat dari keprihatinan terhadap 1,6 juta lulusan SMK yang belum bekerja.
“Kami mencari solusi agar mereka bisa diberdayakan dan terserap di lapangan kerja. Alhamdulillah, Pak Presiden menyetujui program agar lulusan SMK yang masih menganggur dan ingin bekerja di luar negeri bisa dipersiapkan,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pemerintah akan memberikan beasiswa peningkatan kompetensi bagi lulusan yang sudah memiliki keterampilan dasar, sekaligus pelatihan bahasa asing sesuai kebutuhan pasar global.
“Kita ambil dulu pasarnya, cek kebutuhan keterampilannya, lalu tambahkan pelatihan bahasa. Setelah siap, mereka langsung diberangkatkan,” ujar Muhaimin.
Ketika ditanya mengenai kriteria sekolah yang dapat mengikuti program tersebut, Muhaimin menegaskan bahwa tidak ada pembatasan khusus.
“Semua yang berminat boleh ikut. Kebutuhan pasar saat ini sekitar 300 hingga 500 ribu tenaga kerja,” katanya.
Muhaimin menyebut, kunjungan awal ke SMAK Bogor dilakukan karena ingin menggunakan standar tertinggi untuk memetakan kualitas lulusan. Dari sini, pihaknya bisa memperbarui standar bagi SMK lain agar kualitasnya meningkat dan setara.
“Kita dorong semua SMK untuk terus belajar, mengejar level dan naik kelas. Potensinya sangat besar dan kita optimistis bisa mencapainya,” pungkasnya. (*)




















