Bogor24Update – Sebanyak 1006 bangunan rumah di enam kecamatan di Kota Bogor kondisinya terancam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengusulkan Rusunawa menjadi alternatif solusi untuk bagian dari relokasi korban bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh menerangkan dari total 1006 bangunan rumah sudah dipetakan. Zona kuning, zona merah dan zona hitam ini akan menjadi rekomendasi bagi dinas terkait untuk melakukan upaya-upaya penanganan pasca bencana.
“Ini akan menjadi rekomendasi bagi dinas terkait untuk melakukan upaya mitigasi, termasuk relokasi ke Rusunawa jika memang kondisi kelangkaan lahan menjadi kendala,” kata Kalak, Senin 6 Mei 2024.
Menurut Hidayat jika memang kondisi kelangkaan lahan ia berharap agar Rusunawa yang ada di wilayah Kota Bogor diperbanyak. Sehingga nantinya zona-zona hitam ini mereka mau tidak mau kita evakuasi ke lokasi tersebut.
“Ini pun sedang kami upayakan, apakah bisa kita bangun kembali atau memang harus kita relokasi ke Rusunawa,” kata Hidayat.
Secara aset Pemkot Bogor terbatas, tidak mungkin membangun hunian tetap berderet bila ada korban bencana. Sehingga dengan aset yang ada kita optimalkan berharap dengan membangun rumah susun.
“Saya akan bertemu langsung dengan Bu Kadis (Perumkim) untuk mencoba mengikhtiarkan solusi-solusi terbaik pasca menindaklanjuti zona yang telah diusulkan oleh aparatur wilayah,” ujarnya.
Sebelumnya pada Minggu 5 Mei 2024 satu unit rumah ambruk di wilayah Bogor Selatan di RT04/08 Kelurahan Bondongan Kecamatan Bogor Selatan sekitar pukul 18.20 WIB. Meskipun hujan tidak deras, namun adanya angin membuat situasi menjadi berpotensi berbahaya.
Penduduk setempat telah mendapat edukasi untuk segera merelokasi ke tempat yang lebih aman, terutama pada musim hujan. Namun sebagian warga memilih untuk tetap bertahan di rumahnya yang akhirnya mengalami kejadian ambruk pada malam tadi.