Bogor24Update – Sebanyak 108 siswa-siswi SMK Permata 1 dan 2 mendapatkan bantuan pelunasan biaya pendidikan atau dikenal dengan program tebus ijazah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Bogor.
Penyerahan ijazah secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin di Sport Center SMK Permata Kota Bogor, Kecamatan Tanah Sareal.
Ratusan siswa-siswi sebagai penerima manfaat hadir didampingi orang tua atau wali murid, menunjukkan ekspresi haru dan terima kasih atas bantuan yang diterimanya.
Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bogor, Abdul Wahid, menjelaskan ada 108 ijazah dari siswa-siswi SMK Permata 1 dan 2 yang mendapatkan bantuan pelunasan.
“Alhamdulillah kalau melihat tadi wajah-wajah para siswa dan orang tua begitu terharu. Mereka sangat berterima kasih kepada Pemkot Bogor yang sudah menggulirkan program penebusan ijazah untuk siswa yang kurang mampu,” ujar Wahid dikutip, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penyaluran bantuan tebus ijazah pada 2024.
“Sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Bogor Selatan, penyerahan ijazah kali ini berlangsung di Kecamatan Tanah Sareal dan akan terus bergulir ke enam Kecamatan di Kota Bogor, berkolaborasi dengan anggota dewan,” tambahnya.
Wahid menjelaskan target ijazah yang akan dicover melalui program ini di 2025 sebanyak 1.487 siswa yang pengajuannya sudah lolos dan terencana sejak tahun sebelumnya.
“Anggaran yang dikelola oleh Bagian Kesra itu sebesar Rp 4,2 Miliar yang diperuntukan untuk 1.487 siswa,” terang Wahid.
Sesuai Peraturan Wali Kota Bogor, program ini mencakup ijazah kelulusan hingga 5 tahun ke belakang sampai 2024. Namun, ia mengungkapkan adanya dinamika di lapangan di mana tunggakan biaya siswa seringkali cukup signifikan.
”Sementara dari Pemerintah Kota Bogor, untuk SMK dicover maksimal per ijazah Rp3,5 juta. Untuk SMA dan MA sebesar Rp2,5 juta,” ujarnya.
Wahid menyebut, mayoritas ijazah tertunda yang ditangani saat ini didominasi oleh jenjang SMK, yakni sekitar 1.300 ijazah.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar, menegaskan bahwa program tebus ijazah menyasar siswa dari keluarga kurang mampu yang berdomisili di Kota Bogor.
”Anggaran tahun ini untuk SMK dan MA mencapai Rp4,2 Miliar dengan penerima manfaat siswa dari keluarga yang kurang mampu” ungkapnya.
Karnain juga menyampaikan bahwa program serupa akan diperluas untuk membantu pelunasan ijazah tingkat SMP dan MTS mulai tahun depan.
“Usulannya di tahun depan itu sebenarnya bisa sampai 2,6 miliar untuk SMP dan MTS tapi kita lihat kemampuan anggar kita,” tuturnya.
Lebih lanjut, lembaganya juga mendorong Pemkot Bogor untuk tidak hanya fokus pada jenjang menengah, tetapi juga meningkatkan dukungan bagi mahasiswa berprestasi. Saat ini, beasiswa prestasi baru menjangkau sekitar 80 mahasiswa.
”Kami berharap ke depan jumlah ini bisa ditingkatkan, agar angka partisipasi pendidikan tinggi di Kota Bogor dapat naik dari posisi saat ini yang masih di bawah 50 persen,” tandasnya. (*)