Bogor24Update – Pencarian dua remaja yang tenggelam di aliran Sungai Cisadane, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, dinyatakan selesai pada Jumat, 19 September 2025 malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Dimas Tiko, menyampaikan bahwa kedua korban inisial RS (14) alias Raja, warga Kelurahan Sindang Barang dan MZ (14) alias Fikar, warga Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan sekitar pukul 20.20 WIB dalam kondisi meninggal dunia.
“Alhamdulillah, pukul 20.44 tadi operasi SAR kita nyatakan ditutup. Semua dipermudah oleh Allah SWT,” ujar Dimas Tiko kepada wartawan.
Ia menjelaskan kedua korban ditemukan dalam posisi berpelukan di kedalaman sekitar tiga meter.
Lokasi penemuan tidak jauh dari titik awal korban dilaporkan tenggelam sekitar pukul 16.30 WIB atau hanya sekitar 10 meter dari posisi awal.
“Kondisinya mungkin mereka saling menolong pada saat itu. Mereka ditemukan oleh tim penyelam dan langsung dievakuasi bersamaan,” ujar Dimas.
Tim SAR gabungan dari Kota Bogor dan Kabupaten Bogor turut serta dalam pencarian yang berlangsung intensif tersebut. Setelah dievakuasi, para korban selanjutnya dibawa ke rumah duka.
“Korban langsung dibawa ke rumah masing-masing untuk proses lebih lanjut,” kata Dimas.
Peristiwa itu bermula saat lima remaja sedang bermain di sekitar sungai. Dua orang di antaranya yakni RS dan MZ, mencoba berenang dari satu sisi ke sisi lainnya.
Namun saat mencoba kembali, diduga keduanya mengalami kelelahan dan tidak mampu mencapai tepian.
“Tiga teman mereka sempat berupaya menolong, namun tidak berhasil. Korban masih usia sekolah, sekitar SMP,” ujar Dimas.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya para orang tua untuk lebih waspada dan mengawasi aktivitas anak-anak, terutama di area berisiko seperti aliran sungai.
“Daerah aliran sungai bukan tempat bermain. Apalagi saat ini kita menghadapi cuaca ekstrem. Kewaspadaan harus ditingkatkan oleh semua pihak, tidak hanya orang tua, tetapi juga seluruh warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai,” pungkasnya. (*)