Bogor24Update – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada 23 sarana pendidikan yang mengalami kerusakan pasca diterjang bencana alam selama Januari hingga September 2025.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan bahwa kerusakan itu diakibatkan oleh angin kencang, tanah longsor, hingga banjir.
“Pada bulan Januari ada dua Pondok Pesantren (Ponpes) yang rusak akibat angin kencang, pada bulan Februari ada tiga sekolah yang rusak akibat angin kencang,” ujar Adam kepada Bogor24Update, Kamis 9 Oktober 2025.
Kemudian pada bulan Maret, lanjutnya, ada delapan sarana pendidikan yang mengalami kerusakan, yakni ponpes dan sekolah akibat angin kencang, tanah longsor, pergerakan tanah, serta banjir.
“Pada bulan April ada satu sekolah yang ambruk, pada bulan Mei ada ponpes dan sekolah yang rusak akibat tanah longsor dan angin kencang,” ucapnya.
Lalu, pada bulan Juni, tercatat ada satu sekolah yang rusak diterjang tanah longsor.
“Sedangkan pada bulan Juli ada dua sekolah yang rusak akibat tanah longsor, pada bulan Agustus ada satu sekolah yang rusak akibat angin kencang, sedangkan pada bulan September ada satu sekolah yang rusak akibat angin kencang,” tuturnya.
Adapun, kata dia, rusaknya 23 sekolah itu tersebar di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
“Rata-rata di wilayah Bogor bagian barat, selatan, dan timur,” pungkasnya.(*)