Bogor24Update – Fraksi PKS DPRD Kota Bogor kembali menggelar program PKS Sapa Warga untuk melihat secara langsung kondisi pembangunan di Kota Bogor serta menyapa warga Kota Bogor.
Kali ini, PKS Sapa Warga dilangsungkan di Kampung Setu Bereum, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan. Kegiatan mengangkat tema “Ngopi Bareng Korban Relokasi Mandiri” sekaligus memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia.
Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar, dan seluruh anggota Fraksi PKS DPRD Kota Bogor, Lurah Bojongkerta, Sekretaris Camat Bogor Selatan, perwakilan dari PDAM serta pengurus RT, RW, dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menjelaskan bahwasannya PKS Sapa Warga menjadi bagian penting dalam rangka untuk memonitoring perkembangan pembangunan sekaligus juga permasalahan di lapangan khususnya pemukiman warga yang terdampak proyek double track.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melihat dan monitoring langsung relokasi mandiri yang sudah kita perjuangkan dua tahun lalu melalui kinerja kolaborasi aleg Fraksi PKS , Pemkot Bogor, tokoh masyarakat, dan pemerintah pusat,” kata Atang dalam keterangannya, Rabu, 23 Agustus 2023.
Lebih lanjut, Atang menyebut bahwa masih banyak infrastruktur yang harus diintervensi di kampung Setu Bereum. Dirinya mencatat ada empat poin penting yang akan segera ditindaklanjuti oleh pihaknya.
“Yang paling utama sarana prasarana pendukung terkait dengan ketersediaan air, listrik, hunian yang belum layak dan perlu dibantu serta akses jalan,” ujarnya.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dari Fraksi PKS merespon situasi yang dialami oleh masyarakat, khususnya permasalahan yang dialami oleh warga Kampung Setu Bereum yang merupakan korban dari proyek double track.
“Kegiatan FPKS Sapa Warga ini menjadi salah satu upaya dari Fraksi PKS merespon situasi yang dialami oleh masyarakat agar dapat diintervensi dengan program-program anggaran yang dapat dilakukan di tingkat kota atau melalui komunikasi vertikal dengan pemerintah provinsi dan pusat,” ujar Karnain.
Sementara itu, Koordinator Fraksi PKS Sapa Warga, Mardiyanto menambahkan, sejak awal memang Fraksi PKS memberikan perhatian khusus untuk relokasi warga korban double track ini.
“Karena ini memang projek bukan hanya memindahkan bangunan tapi memindahkan cerita kehidupan. Ini sejarah baru bagi cerita kehidupan masyarakat warga RW01 Kelurahan Bojongkerta, semoga PKS selalu menjadi bagian penting dari cerita perjalanan baik suka dan duka,” tandasnya.
Ketua RW01 Kelurahan Bojongkerta, Tri menceritakan bagaimana kisah perjuangan warganya untuk mendapatkan hunian yang layak setelah terdampak proyek double trek ini.
“Alhamdulillah berkat bantuan dari PKS dan Pak Mardiyanto yang tidak bosan untuk menerima keluh kesah kami, alhamdulillah perjuangan kami tidak sia-sia. Kini warga sudah memiliki lahan yang luasnya 45 m2 yang sudah bersertifikat hak milik (SHM),” ujar Tri.
Tri menjelaskan bahwa total 100 Kepala Keluarga yang kini sudah mendapatkan kepemilikan tanah hunian di RW01 Kampung Setu Beureum. Namun, baru 30 persen yang sudah dibangun dan hal ini tentunya sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga.
“Semoga ke depan PKS terus memperjuangkan kelayakan hunian bagi warga, bersama-sama warga menulis cerita kehidupan yang lebih baik, terima kasih PKS!” tutup Tri.
Sebelumnya atau dua tahun lalu, Fraksi PKS melakukan kegiatan yang sama di Kelurahan Empang dan Kelurahan Batutulis yang merupakan lokasi proyek double track.