Bogor24Update – Pascapatahnya tiang penopang jembatan Leuwiranji, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) diinstruksikan untuk perbaikan segera dirampungkan.
Kondisi jembatan yang berada di Kecamatan Rumpin itu saat ini hanya bisa dilintasi mobil dan motor dan tidak dapat dilewati truk tambang dengan tonase berlebihan.
“Kemarin kami sempat rapat bersama DPUPR dan mengenai jembatan Leuwiranji, ternyata ada biaya perawatan dan perlu dipelihara dulu serta ditutup,” kata Bupati Bogor Iwan Setiawan dikutip Minggu, 17 September 2023.
Iwan menambahkan, bahwa konstruksi jembatan memang harus dilakukan penguatan. Sebab diduga patah tiang penopang jembatan diakibatkan oleh kendaraan dengan tonase berlebihan.
“Itu kan akibat tonase yang berlebihan, coba diketatkan Dishub dan PUPR harus sama-sama, untuk tim angkutan juga perlu mengikuti aturan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengungkapkan, untuk penanganan jangka pendek akan dilakukan pemeliharaan dahulu pada jembatan tersebut.
“Nanti ada jangka panjang kami akan diajukan ke dewan dengan anggaran sekitar Rp60 sampai 70 juta tahun depan,” imbuh Soebiantoro.
Hal itu guna meningkatkan kapasitas tonase kendaraan, lantaran akses jembatan tersebut menjadi urat nadi yang aktif dilewati masyarakat sekitar setiap harinya.
“Kita batasi dulu, dan perbaikan tiga minggu, tapi kendaraan besar belum lewat karena tak kuat takut khawatir tambah parah,” cetusnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, kedepannya akan disiapkan anggaran untuk pembangunan lanjutan jembatan. Dia juga berharap penganggaran bisa diakomodir oleh DPRD Kota Bogor.
“Semoga dewan bisa diakomodir dan DED (Detail Engineering Design) sudah siap. Saya ingin konstruksinya seperti jembatan Gerendong di Rumpin,” pungkasnya.