Bogor24Update – Kasus pembunuhan istri, NA (36) oleh suaminya, RZ (38) terjadi di kediamannya di Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Pasangan suami istri (pasutri) ini diketahui sempat bertengkar empat hari lalu sebelum insiden berdarah itu terjadi pada Kamis siang.
“Cekcok sejak Senin lalu dan ini terjadi lagi, namun istri dari anak saya (RZ) sudah meninggal dunia,” kata Ayah RZ, Ahmadi saat dihubungi Bogor24Update, Jumat, 29 Maret 2024.
Baca juga : Polisi Amankan Suami yang Habisi Istri di Sekitar Rumahnya
Ia tak menduga kejadian ini bisa menimpa rumah tangga anaknya. Sebab, sebelum berangkat dari rumahnya, ia merasa tidak ada permasalahan di rumah anak dan menantunya.
Hingga kemudian, Ahmad mengatakan dirinya dihubungi istrinya yang menyampaikan bahwa anaknya kembali bertengkar dengan istrinya di dalam kamar rumahnya.
“Saya kan pengurus (Ketua RW), saya aktif di kelurahan, mengenai kasus ini saya ditelpon oleh istri, itu si Reza (pelaku) berantem lagi cuma di dalam kamar dan kamarnya dikunci,” tuturnya.
Ahmad menceritakan bahwa di Senin lalu, NA sempat dijemput oleh teman perempuannya. Waktu itu, korban sendiri tidak pulang ke rumah.
“Korban waktu hari Senin lalu, tidak pulang sampai dengan hari Rabu, malahan tidak pamit sama suaminya,” katanya.
Setelah itu, Ahmad mendapati hubungan rumah tangga anaknya seperti biasa pasangan suami istri. Bahkan mereka pergi berboncengan dengan sepeda motor.
“Korban yang usai menginap dan pulang kembali, lalu kesehari-harinya seperti biasa, bahkan bepergian satu motor berdua yang saya lihat,” katanya.
Namun, dirinya mengaku sangat syok saat mendapat pengakuan dari RZ sesaat setelah peristiwa itu.
“Kagetnya itu si Reza keluar rumah pakaian yang digunakan sudah banyak darah dan duduk di teras depan rumah,” jelas dia.
Dirinya pun langsung mempertegas kepada anaknya jangan sampai melarikan diri. Dirinya jugalah yang melaporkan pelaku ke pihak berwajib.
“Saya langsung bilang, kamu jangan melarikan diri, nanti kamu dijemput polisi, dari pada orang lain yang lapor, lebih baik saya yang lapor ke polisi, lalu saya menghubungi Binmas dan Babinsa serta orang kelurahan,” paparnya.
Atas kejadian ini, dirinya sebagai orang tua RZ juga menyampaikan permohonan maaf terhadap keluarga besan dari anaknya tersebut.
“Emosi dan marah pastinya, tetapi bukan menyelesaikan masalah. Dan untuk kejadian ini saya selaku orang tua minta maaf kepada besan,” ucapnya. (*)