Bogor24Update – Pesantren Tahfidz Daarul Huffadz Indonesia kembali melahirkan penghafal Alquran. Ada 230 lebih santri penghafal Alquran yang diwisuda pada tahun ajaran 2023/2024.
Prosesi wisuda akbar ke 5 yang mengangkat tema “Wujudkan Generasi Qur’ani untuk Membangun Negeri” digelar di Gedung Putih Tio Ma, Kota Bogor, Minggu, 23 Juni 2024.
Ketua Panitia Wisuda Akbar ke 5, Jasir Johar Ramadhan mengatakan, ada 230 lebih santriwan dan santriwati tahfidz atau penghafal Alquran yang mengikuti wisuda akbar ke 5.
Para santri tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Pontianak, Balikpapan, Medan, Bukit Tinggi, Jambi, Riau, Bogor, Jakarta, dan Jember.
Mereka yang diwisuda di tahun ajaran 2023/2024 telah menyelesaikan program-program hafalan Alquran 30 juz di Pesantren Tahfidz Daarul Huffadz Indonesia.
“Sebelum diwisuda mereka telah menjalani beberapa program di antaranya program ziyadah yang fokus untuk menghafal Alquran juz per juz sampai ditahap tasmi dan khatam ziyadah 30 juz. Kemudian dilanjutkan program mutqin di mana mereka wajib menghafal di per 5 juz, 10 juz, 15 juz, dan 30 juz kubroan,” paparnya.
Sebelum puncak acara wisuda, para santri tahfidz Alquran dengan penuh antusias menampilkan hadroh. Selain itu juga diisi kegiatan pemasangan mahkota kepada orang tua oleh para santri tahfidz Alquran.
Acara wisuda akbar ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti KH. Deden Muhammad Makhyaruddin, Buya Ibdalsyah, Ustaz Boim Fadlannul Haq, Ustaz Misbahul Munir, dan Ustaz Hendra Wijaya.
“Kami juga mendapat video ucapan terima kasih dan selamat dari bapak H. Anies Rasyid Baswedan,” kata Jasir.
Hingga saat ini, terang Jasir, Pesantren Tahfidz Daarul Huffadz Indonesia telah melahirkan lebih dari 1.300 santriwan dan santriwati tahfidz Alquran dari lima angkatan.
Salah satu wisudawan, Muhamad Kautsar Ferrarlti Putra mengatakan, ia awalnya mengikuti program 6 bulan dan dilanjutkan program 1 tahun hingga lulus di Pesantren Tahfidz Daarul Huffadz Indonesia.
“Alhamdulillah diwisuda kali ini Allah memberikan kesempatan saya untuk bisa menyelesaikan tahfidz 30 juz,” katanya.
Ia mengikuti pendidikan agama Islam khususnya dalam hafalan Alquran di pesantren tersebut karena memiliki lingkungan yang kondusif, sejuk, dan nyaman untuk penghafal Alquran.
“Untuk kesulitan ada, tapi dibalik kesulitan itu saya yakin pasti ada kemudahan dan Allah sendiri yang menjanjikan dalam surat Al-Qamar,” ucapnya.
Kautsar pun berpesan kepada para penghafal Alquran untuk jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan karena untuk mencapai sebuah kesuksesan adalah dengan sebaik-baiknya memanfaatkan di setiap kesempatan.
“Setelah lulus dari sisi saya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” kata tahfidz Alquran asal Sukabumi itu. (*)