Bogor24Update – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bakal melibatkan pelaku seni dan budaya lokal untuk mengoptimalkan penataan kawasan Puncak.
Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu menjelaskan, penataan yang dikonsep denhan pendekatan wisata berkelanjutan yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan dan pelibatan budaya lokal itu untuk menjadikan Puncak sebagai destinasi wisata yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat setempat.
“Penataan kawasan Puncak dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek infrastruktur, tetapi juga mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal serta menjaga kelestarian lingkungan. Kami ingin kawasan ini menjadi representasi identitas lokal,” jelas Asmawa, Jumat 13 September 2024.
Demi memaksimalkan itu, Asmawa telah menginstruksikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor untuk melibatkan pelaku seni, ekonomi kreatif, dan kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) dalam program-program wisata yang diadakan.
“Kami akan mengedepankan kolaborasi dengan pelaku seni dan budaya lokal agar unsur budaya ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan,” tambah Asmawa.
Sekedar informasi, secara keseluruhan upaya penataan Puncak, Pemkab Bogor sendiri tercatat telah memindahkan 525 pedagang liar yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalur menuju Rest Area Puncak.
Tahap pertama penertiban mencakup pembongkaran 329 bangunan liar di area dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, termasuk di sekitar Simpang Taman Safari Indonesia.
Rest Area Gunung Mas, yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektare, kini dapat menampung 516 kios. Sebanyak 100 kios dialokasikan untuk pedagang sayur dan buah, sementara 416 kios lainnya untuk pedagang oleh-oleh dan makanan ringan, dengan masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi.(*)





















