Bogor24Update – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyebut bahwa saat ini pemerintah tengah mengupayakan untuk meminimalisir masyarakat dari kemiskinan ekstrem dan menghuni rumah tidak layak.
Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pria yang akrab disapa Ara itu menyebut bahwa pemerintah menyiapkan hunian subsidi bagi warga berekonomi rendah atau pelaku usaha mikro.
“Negara harus membuat program yang tepat sasaran buat UMKM. Maka, ini pertama kali dalam sejarah, Presiden Prabowo menyiapkan Rp130 triliun KUR Perumahan,” ujar Ara kepada wartawan.
Ara sendiri telah menemui masyarakat dan mensosialisasikan program tersebut di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Senin 3 November 2025.
Pada kesempatan itu, Ara menyebut, KUR Perumahan ditujukan kepada pelaku UMKM di sektor perumahan dan konstruksi agar memperoleh akses permodalan dengan bunga ringan.
Dalam hal itu, pemerintah nantinya akan memberikan subsidi bunga sebesar 5 persen dengan plafon modal hingga Rp10 miliar dan omset maksimal Rp50 miliar bagi kontraktor, pengembang, dan toko bangunan.
“Jadi ga usah ke rentenir lagi karena dengan KUR Perumahan itu 6 persen setahun, coba kalau ke rentenir sebulan bisa tinggi. Maka, negara harus hadir dan tidak boleh membiarkan rakyatnya kesulitan,” paparnya.
Melalui program tersebut, Ara optimis nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor perumahan serta industri pendukungnya.
“Bogor adalah Kabupaten terbesar di Indonesia, apalagi kemiskinan ekstrem terbesar ada di Kabupaten Bogor. Ini harus diselesaikan dengan cepat dan masif,” bebernya.
Selain itu, kata dia, KUR Perumahan juga diharapkan bisa membantu UMKM memiliki rumah layak huni dan sekaligus tempat usaha.
“Karena masih banyak rumah rakyat di Kabupaten Bogor yang tidak layak huni, maka Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada 2026 kami tingkatkan dua kali lipat dibanding tahun 2025 ini,” pungkasnya.(*)





















