Bogor24Update – Aktivitas perdagangan di Pasar Induk Teknik Umum (TU) Kota Bogor dipastikan tidak terganggu signifikan pasca terbakarnya dua blok di pasar itu.
Kepala Unit Pasar Induk TU, Iwan Arief Budiman mengatakan, ada 60 kios pedagang di blok C16 dan C17 yang terdampak kebakaran untuk sementara ditutup.
“(Blok) C16 dan C17 saja yang tutup. Dua blok itu sekarang dipasang police line,” kata Iwan saat dihubungi via aplikasi perpesanan, Rabu, 3 Juli 2024.
Para pedagang di blok C16 rata-rata berjualan rempah-rempah, warung nasi dan kopi, sedangkan para pedagang di blok C17 mayoritas komoditas sayuran.
Namun begitu, kata Iwan, ada beberapa pedagang di blok tersebut yang terus melangsungkan aktivitas berdagangnya di kios yang dimiliki di blok lain.
“Ada beberapa yang menempati tempat berdagang, kan rata-rata (pedagang) punya lebih dari satu (kios). Jadi ada di blok lain yang diaktifkan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, aktivitas perdagangan di pasar yang dikenal dengan Pasar Induk Kemang itu tidak terganggu pascakebakaran. Hal itu terbukti dengan harga-harga terbilang masih stabil.
“Iya tidak signifikan terganggu. Paling secara personal saja terhadap 60 pedagang yang mengalihkan transaksinya di tempat lain, kecuali pedagang yang punya satu (kios),” katanya.
Adapun, kata dia, pasokan komoditas di pasar sempat tertahan saat peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin kemarin. Namun kondisi itu kembali normal sering selesainya penanganan oleh pemadam kebakaran.
“Kemarin pengiriman tertahan di Jalan Baru menunggu 11 mobil pemadam kebakaran keluar (pasar). Begitu sudah selesai mereka bisa mengirim ke pasar,” ungkapnya.
Pasar Induk TU sendiri mendapat pasokan berbagai komoditas dari berbagai daerah seperti Garut, Bandung, Pengalengan, Blitar, Dieng, dan Puncak Bogor.
Sementera distribusi pasar ke pasar di daerah Serpong, Citayam, Depok, Pasar Minggu, Ciampea, Leuwiliang dan sebagian Bekasi serta Kramatjati.
Terkait perbaikan dua blok pasar, Iwan mengatakan, hal tersebut bisa dilaksanakan setelah pelepasan police line oleh pihak kepolisian.
“Sebagian (pedagang terdampak kebakaran) yang belum aktivitas, mereka berharap proses bisa cepat dan pimpinan-pimpinan bisa menyolusikan tempat diaktifkan kembali,” ujarnya. (*)