Bogor24Update – Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, masih terus berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Tak terkecuali di Jawa Barat.
Momen peringatan dan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat, dinilai sebagai bentuk rasa nasionalisme di alam kemerdekaan.
Bahkan, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso menyebut bahwa, berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat berdampak positif dalam upaya merawat Kebhinekaan.
Hal itu dikemukakan Kombes Bismo di Mako Polresta Bogor Kota, sepulang menghadiri giat Apel Kebangsaan dan Kirab Merah Putih Wilayah Priangan Timur, di Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya, Jumat 25 Agustus 2023.
“Dengan kegiatan ini kita dapat merawat kebhinnekaan dalam satu bangsa yang majemuk sehingga dapat mempertahankan keutuhan NKRI,” kata Kombes Bismo.
Kapolresta menambahkan, berada di pusaran arus globalisasi, generasi penerus bangsa memiliki segudang tantangan berat dalam mempertahankan keutuhan bangsa.
Karenanya, sambung Bismo, perlu adanya upaya sistemastis dan berkesinambungan diberbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, guna terus memupuk rasa kecintaan terhadap Tanah Air.
“Saat ini tantangan begitu berat yang harus dihadapi para penerus bangsa, oleh karena itu dengan rasa persatuan kita semakin bersinergi dalam mempertahankan NKRI,”
Kemajuan dan perkembangan teknologi yang terus merangsek tatanan kehidupan masyarakat dunia, harus disikapi secara arif oleh bangsa ini.
Sehingga dalam pemanfaatannya tidak mudah menabrak aturan dan norma norma yang ada, yang dapat merugikan tidak saja bagibpribadi penguna namun juga masyarakat luas.
“Dengan penguatan wawasan kebangsaan dan kecintaan terhadap tanah air, bangsa ini dapat meminimalisir pengaruh negatif dari pesatnya kemajuan teknologi,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Bismo, kemajuan teknolgi kini kerap dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu untuk hal-hal yang bersifat kriminal dan gangguan kamtibmas.
“Itu lah pentingnya sosialisasi dan komunikasi secara masif dengan melibatkan masyarakat, sehingga kita bisa lebih memahami akar persoalan. Sehingga bisa menemukan solusi tepat untuk antisipasi gangguan kamtibas, khususnya akibat dari pemanfaatan yang salah kemajuan teknologi,” tandas Kombes Bismo.