“Ini harus ada langkah, dari BPK maupun inspektorat terkait pembangunan toilet yang tidak wajar dengan dana sebesar ini,” pungkas dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 9 Kota Bogor, Hidayat mengatakan, untuk kamar mandi atau toilet yang ada sekarang, memang sangat tidak berbanding dengan jumlah siswa yang mencapai 984.
“Kamar mandi atas cuma ada empat buat laki-laki. Di bawah ada dua kamar mandi laki-laki, ada lima kamar mandi perempuan. Udah tidak ada lagi,” kata dia.
Menurutnya, kondisi saat itu, pihaknya kembali membuat toilet, sebab tidak berimbang dengan jumlah siswa yang ada. Lalu, pihaknya juga membuat mushola ada kamar mandi dulu, tapi toiletnya untuk buang air besar tidak ada.
“Inikan ikhtiar sama guru-guru nyumbang, terbangun 3. Alhasil, SMPN 9 Kota Bogor pun akhirnya mengajukan anggaran toilet kepada Disdik Kota Bogor. Alhamdulillah akhirnya Disdik menyetujui pengajuan itu dan dicairkanlah anggaran dengan nilai Rp200 juta,” tutup dia.